14/02/13

Tes Masuk SMP N 1 Rongkop

Dulu setelah lulus SD saya adalah anak satu-satunya yang berkeinginan untuk masuk SMP N 1 Rongkop :D, SMP tersebut waktu saya SD terkenal susah masuknya, so saya jadi ingin masuk ke SMP tersebut, bukan karena alasan susah masuknya lho yo, tetapi karena kualitas disitu memang bagus (padahal dulu belum tahu apa itu kualitas, hanya saja yang saya tahu SMP tersebut bagus :D).

Berbeda dengan teman-teman SD saya yang lain tidak ada sama sekali yang mau masuk SMP N 1 Rongkop, mereka sudah pesimis terlebih dahulu "__" (padahal kan belum tahu kalau belum dicoba :D). Kebanyakan dari mereka lanjut di Madrasah atau SMP swasta lainnya, dan satu kenyataan yang perlu diketahui teman-teman yang membaca blog ini, bahwa SMP swasta di daerah Rongkop jauh lebih murah dibandingkan dengan SMP yang mendapat pengakuan pemerintah (negeri), why? I don't know :D, sangat ironis, baik uang masuk maupun uang SPP berbeda jauh. Alasan biaya dan juga akses masuk yang relatif cepat, maka teman-teman SD saya lebih tertarik ke SMP swasta. Tetapi saya bukan ingin sombong atau apa ya :P, setiap manusia kan mempunyai pandangan, sehingga saya menyimpulkan mungkin jalan itu memang pilihan yang telah mereka pikirkan secara matang :).

Untuk dapat masuk SMP N 1 Rongkop memerlukan tes ujian masuk (masuknya tidak semudah sekarang), dan saya mendaftar ditemani ayah saya. Di dalam saya melihat anak-anak berbaju putih merah yang lain, mereka kelihatannya pandai-pandai :D, tapi well, harus tetap optimis :).

Saat ujian berlangsung saya duduk di kursi paling depan, dan paling dekat dengan meja guru, dan saya ingat kalau tidak salah ruangan yang saya gunakan adalah ruang kelas VIII A (kalau tidak salah lho yo :P). Ujian pun mulai, saya mulai serius, pertanyaannya pilihan ganda, dan saya rasa saya mengerjakan dengan baik :D, ya sudah setelah selesai saya berdoa, lalu keluar :D.

Sampai di luar banyak murid dan orang tua yang setia menunggu anak-anaknya, :D, kerenlah saat itu. Saya lalu pulang dengan mengojek Mas Sur waktu itu (tetangga saya) dengan ayah saya. Entah tarifnya berapa, tetapi mana saya mikir waktu itu :D.

Hari pengumuman tiba, dan akhirnya, jeng... jeng.... jeng, Puji Tuhan saya diterima dan mendapatkan urutan yang lumayanlah :D, urutan 33 dari 120 anak yang diterima :D. Tetapi dibalik kesenangan siswa dan orang tua yang melihat anaknya diterima terdapat pula siswa yang harus sedih menerima kenyataan, bahkan ada yang histeris dan pingsan. Suasananya campur jadi satu, kacau sekali "__". Saya lalu mengajak pulang dengan segera orang tua saya, karena tidak mau melihat kekacauan itu :D.

Sampai rumah saya disambut bangga ibu saya, nenek, bude, dan tetangga-tetangga lain :D ( maklum orang yang dapat, atau tepatnya mau masuk SMP N 1 Rongkop sangat jarang). Saya mulai terkenal lagi nih :D

Tetapi satu hal yang saya rasakan, saya merasa biasa saja waktu itu, tidak ada suatu perasaan yang berlebihan, tidak tahu alasannya :D. Setelah itu saya mbolang lagi deh dengan teman-teman yang lain (teman-teman saya anak-anak SD :D). Saya mbolang mencari "susuh manuk" (sarang burung). Itu hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan, tetapi saya sekarang menyesali hal itu, saya lebih merasa kasihan melihat induk kehilangan anaknya dan sebaliknya :(, tetapi tidak apa-apa :D, karena sampai sekarang saya tidak pernah mendapat yang ada isinya (anak burung) :D , hehe.

Mungkin itu kisah awal saya masuk SMP N 1 Rongkop :)

"Jangan takut ketika yang lain takut :)"


"Cogito Ergo Sum"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar