28/02/13

Be a Really Man and Symetric


Well... well
hari ini adalah hari yang sungguh luar biasa antara jam 9 sampai 11 am, hehe, why? Langsung baca saja coretan dari ketua angkatan Kimia 2011, seorang pemimpin yang super :D. Dan tulisan ini saya rasa memang mewakili dari semua yang dipikirkan mahasiswa Kimia saat itu :), dan satu lagi, saya copas berdasarkan ijin beliau :p. Monggo, semoga menginspirasi :)
 
“Be A really Man and Symetric” Kalimat inilah akhir dari pertemuan pertama dengan orang yang telah  familiar dikalangan mahasiswa  kimia Ugm, sebut saja Mr. YA (inisial).
(sebelum masuk cerita.. intro dulu  :D!!)
Saat pengisian KRS,  Bagi saya dan mungkin teman – teman kimia angkatan 2011 secara tidak terduga  mendapati salah satu mata kuliah wajib semester ini  “Simetri dan Teori Grup” akan diampu oleh beliau untuk kelas C.  Kenapa tidak terduga ? Yah, karena seperti tahun tahun sebelumnya mahasiswa kimia akan bertatap muka dengan beliau pada saat semester 5, untuk mata kuliah “Mekanisme Reaksi Anorganik”. Akan tetapi,  untuk tahun dan semester ini dan dikarenakan mahasiswa kimia angkatan 2011 dibagi menjadi 3 kelas, orang yang telah menempuh gelar doctor di salah universitas di UK ini mendapatkan jatah untuk mengampu kelas C. Bagi kami yang tak pernah bertatap muka dengan beliau, menjadi sautu momen yang ditunggu tunggu seperti apakah  atmosfer perkuliahan saat diajar beliau. Bagaimana tidak, dari desas desus dan dari ngobrol ngobrol ringan dengan kakak angkatan yang telah menikmati atmosfer perkuliahan dengan Mr. YA,  satu dua tiga kata dari mereka yang mewakili kesan kesan mereka yang dulu diajar beliaupun  cukup untuk membuat kami semakin was was dan bertambah penasaran untuk segera  membuktikan kevalid an  kebenarannya .
(the day is come..)

Setelah minggu pertama kuliah beliau berhalangan hadir karena masih diluar kota, dan pada hari ini beliau masuk kelas tepat pukul 09.00. Kuliah dibuka dengan instruksi dari Mr. YA bagi kita untuk mengisi bangku terdepan terlebih dahulu karena pada saat itu  2 barisan bangku dari depan memang masih kosong (memang sengaja!! Dan  indikasi bahwa memang “Was Was’ ..
Mr. YM mengawali topic hari ini dengan berdiskusi ringan tentang apa dan mengapa belajar “ Simetri dan Teori Grup”. Simetri adalah sama , kesamaan , pola. Secara arti umum , suatu tatanan yang mempunyai pola yang sama dan teratur . Itulah deskripsi singkat yang dijelaskan beliau dari hasil diskusi bersama di kelas.

 “don’t be big boy (boy=getting)
Don’t be old boy
Be a man (man = giving)
Don’t think a lot
Just do it
Do the best “
Leave it the rest to the God”
                Itulah Kalimat kalimat quote yang disampaikan dan berhasil saya rangkum di halaman pertama  dalam buku catatan yang sekaligus membuat kuliah STG hari ini terasa menarik dan mengispirasi. Disamping belajar simetri beliau juga membumbui nya dengan motivasi motivasi yang dalam kehidupan sehari hari memang terjadi, he said ,Simetri dan kehidupan. Dengan gaya pernyamapaian yang khas dengan memanggil mahasiswa dengan sebutan “ good boy” menambah keakraban dalam kelas. Beliau memakai kata “Boy” baik untuk cewek dan cowok, untuk merepresentasikan bahwa saat ini kami sedang berproses menuju “ a boy to a man “,dan  bukan sebutan gender. Menarik nya lagi beliau membuat suatu kesepakatan jika tidak ada mahasiswa yang bertanya ketika perkuliahan maka, perkuliahan selanjutnya kosong. “setuju ? “ , dengan volume suara yang rendah dan ragu ragu kami menjawab nya , “setuju”.  Mungkin ini indikasi dari budaya malu bertanya padahal belum mengerti. Dan dengan cara ini lah beliau memberantas budaya yang tidak perlu dilestarikan itu berkembang.
“Bertanyalah, jangan takut untuk bertanya
Jangan takut salah,
Yang salah itu adalah melestarikan kesalahan “ ( YA, )
Bermaksud untuk menyindir atau tidak yang jelas kata kata beliau ini memang benar dan memaksa kita untuk tidak segan bertanya ketika tidak tau. Beliau menambahkan, ciri ciri  “A Man” adalah mengakui bahwa dirinya memang belum mengerti dan segera bertanya kepada orang yang mengerti, so be A man.
…. berlomba lomba untuk berbuat kebaikan ….  its symetric  
….Cukuplah hanya  diketahui dan dirasakan peranannya , bukan namanya …
So, be A really man and symmetric
                                                                                                                                (YA)
 *belajar menulis :D 
 terima kasih  dan tetap semangat

Yogyakarta, 28 februari 2013 l 04.00 pm
Madjid Arie Wibowo 

link asli: http://www.facebook.com/notes/madjied-arie/sebagai-penyemangat-hari-esok/582999165063389
Read more ...

15/02/13

Pusing

(kamar kost 10:05 pm)

Saya tidak tahu harus menulis apa, hanya tadi jalan-jalan pas siang-siang, dengan keadaan yang sangat panas :D. Menuruti keinginan sesorang :D. Well, okelah tidak apa :D.

Setelah satu jam keliling, pulang, dia jatuh dari motor "__", aku samperin dan katanya kakinya sakit :D. Ya sudah tidak apa-apa.

Pulang lagi ke kost, kok rasanya badan sakit semua "__", hehe. Langsung deh tidur dan bangun jam 6.30 :D. Kaya kebo ya :D. Bangun-bangun, eh, ya ampun nih kepala berat sekali, tidak kuat berdiri, badan panas, dan sekeliling seperti turun suhunya alias dingin "__".

Mencoba bangun, dan tidak mandi :P. Ya ampun ini bumi berputar :D. Akhirnya biar agak enakan beli susu panas, dan jahe wangi, dicampur, eh kok mau muntah rasanya "__". Ya sudah daripada nyampah yang tidak jelas bloging lagi deh, facebook, twitter, semua nyala, semua akun saya nyalain :D, termasuk email-email dan akun-akun lain :D.

Well, mungkin menuruti kehendak sesorang itu akan berat ketika kita sesungguhnya kurang pas dengan keinginannya, tetapi aku laki-laki :D. So, sebagai seorang laki-laki (setelah dulu mendengar lagu "wanita ingin dimengerti", atau apalah lupa ;D) saya harus fear terhadap perempuan :D.

Mungkin saya harus banyak belajar mengerti wanita :D. Melankolis amat :D

Karena wanita ingin dimengerti, hahahaha.


"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

14/02/13

Hari Yang Tidak Jelas :D

(Kamis, 14 Februari 2013 11:55 pm)

Bertemu lagi, hehe. Kemarin tidak update blog (kelupaan :D). Well, satu hari ini tidak ngapa-ngapain, hehe. Hanya di kamar ksot menyusun sesuatu :D. 

Jam 12 siang pergi makan di foodcourt, lapar, sejak kemarin sore tidak makan je hehehe, jujur uang habis, jadi saya lagi-lagi ditraktir dia :D. Saya makan nasi goreng dengan alasan biar awet kenyangnya :D. Walaupun ternyata cepat lapar lagi, hehehe. 

Pulang kost nyampah lagi deh :D, tidur ga jelas (bingung mau ngapain), hingga akhirnya nulis blog lagi, biar koleksi postingannya banyak :D. Lama-lama eh ngantuk juga ya :D, ya sudah tidur sampai jam 4 sore. Jam 4 sore saya bangun kemudian bingung lagi mau ngapain, hehe. Akhirnya ngajak dia makan sajalah :D, dia bayarin lagi :D, hehe. Jangan salah sangka lho, ini sistemnya gantian (bukan moroti, enak aja, hehehe). Nanti kalau uang turun gantian saya bantuin dia jika dia susah :D. Mahasiswa bro, hehehe :P.

Saat makan di warung ada koran dan tanpa sengaja melihat koran dengan satu tulisan tentang Valentine's Day. Hari Valentine, yeah, semua heboh sana-sini mencari keperluan yang saya rasa itu tidak perlu. Mayoritas remaja Indonesia memandang Valentine sebagai hari dimana kasih sayang merupakan ungkapan secara lahiriah terhadap sang kekasih. 

Di dalam koran juga terdapat gambar mengenai anak SD Sleman yang unjuk rasa dengan adanya Valentine's Day ini, batin saya "tuh anak SD saja tahu :P". dan juga ada tulisan mengenai valentine yang harus dipahami secara universal. Nah ini jawaban yang tepat untuk menjawab hari valentine. Dari koran tersebut bahwa valentine harus dimaknai tidak hanya kasih sayang kepada sang kekasih saja, tetapi juga kasih sayang terhadap mereka yang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan dan mereka yang jompo di panti jompo :). Itulah kasih sayang sebenarnya, kasih sayang sesama manusia :).
 
Jam sebelas ya, saatnya mendengarkan radio, mendengarkan acara yang tidak akan pernah saya lewatkan (kecuali terpaksa :D), apa? Apalagi kalau bukan wayang kulit semalam suntuk :D, dengan dalang almarhum Ki Hadi Sugito. Dalang ini suluk-suluknya jelas, blak-blakan dalam menggambarkan karakter tokoh, alur jelas, kocaknya bukan main (bahkan seorang raja misal Sri Bhatara Kresna pun dijadikan objek melawak :D) pembedaan suara tiap tokoh yang luar biasa (membuat saya mengetahui suara siapa itu, siapa ini :D, pokoknya luar biasa). Selain itu, nilai-nilai di dalmnya itu lho :D, sangat disayangkan jika dilewatkan. Hampir semua lakon yang didalangi oleh Ki Hadi Sugito saya dengar, tetapi kalaupun itu diulang 100 kali saya tidak bosan :D, bayangkan sejak kelas 3 SD berapa lakon coba yang sudah diulang :D. Dalang yang sudah saya dengarkan di radio mulai kelas 2 atau 3 SD (berawal dari ayah yang suka mendengarkan, akhirnya saya ketularan, hehehe). Asiklah mendengar wayang itu :D.

Di tulisan ini tidak ada maknanya ya :D (tuh diatas ada :P), dan alur juga tidak jelas :D. Ini saja hal yang harus dipelajari semua orang :

Kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri :)

Tuhan tuntun aku dalam berjalan dalam dunia mimpiku, dan langkahku di dunia nyataku :)

"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

Pertama Kali Menjadi Petugas Upacara

Waktu itu hari apa lupa, tetapi hari senin depan kelas X-D mendapat tugas untuk menjadi petugas upacara :D, setelah mendengar itu satu kelas langsung pada gaduh bukan main, was...wes...wos sana-sini, langsung pada saling tunjuk satu sama lain, antara siapa yang jadi ini, dan siapa yang jadi itu :D, hahaha. Saya hanya diam, ini kelas anaknya lucu-lucu ya. 

Akhirnya setelah berunding sana-sini saya mendapat bagian jadi pembawa Teks Pancasila (yang akhirnya jadi profesi berkepanjangan :D). Pertama kali sih saya meremehkan teman-teman yang pada takut untuk maju menjadi petugas. Hingga pada akhirnya pada saat hari H, weloh kok ini tubuh bergetar kencang ya :D, apa saya juga takut? Ini tidak boleh terjadi pikir saya :D.

Pada saat waktu H, weh...weh...weh, lha kok ini tubuh semakin kuat bergetar :D, ampun Tuhan, saya kan sudah setuju dan kemarin terlihat paling antusias, kok sekarang "__".

Satu persatu urutan acara dibacakan, hingga akhirnya saya maju untuk mengikuti pembina upacara :D, saking takutnya entah apa yang terjadi saat saya berjalan kok pada banyak yang ketawa, haha. Semakin tidak pede saya di depan, cenderung kikuk, keringat dingin, dan sebagainya menjadi satu :D. Pengen cepat-cepat selesai nih upacara, tapi kok..... lama ya rasanya "__".

Saya semakin dag-dig-dug-der saat waktunya memberikan Teks Pancasila pada pembina, karena semua mata tertuju pada saya saat itu :D. Hingga akhirnya waktunya pembina pergi dari lapangan, saya pun juga pergi, tetapi satu hal yang tidak enak saat itu, tempat pembawa pancasila dengan tempat pembina yang di tengah sangat jauh bagi saya, jadi jalan yang jauh membuat minder :D

Dan akhirnya upacara pun selesai, hati seperti sehabis minum obat batuk k*m*k, LEGA...., hehehe.

Kembali ke kelas baju saya basah keringat :D, teman-teman pasti pada bingung kok saya seperti itu, tapi tidak apa (malu kalau cerita, karena saya pada awalnya terlihat antusias :D). Setelah pengalaman itu, saya mencoba lagi dan lagi, hingga akhirnya terbiasa dan menjadi profesi yang diidentikan dengan saya oleh teman-teman SMA :D.

Hal di atas mungkin juga dialami teman-teman pembaca blog ini :D, sama kan perasaannya? Tapi, well, buka masalah besar kan? Karena setelah dua atau tiga kali mencoba langsung terbiasa :D. So:

"Hadapilah tantangan apapun itu, ulangi dan biasakan dirimu untuk menaklukannya, maka tantangan akan bertekuk lutut padamu :)"


"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

Tes Masuk SMP N 1 Rongkop

Dulu setelah lulus SD saya adalah anak satu-satunya yang berkeinginan untuk masuk SMP N 1 Rongkop :D, SMP tersebut waktu saya SD terkenal susah masuknya, so saya jadi ingin masuk ke SMP tersebut, bukan karena alasan susah masuknya lho yo, tetapi karena kualitas disitu memang bagus (padahal dulu belum tahu apa itu kualitas, hanya saja yang saya tahu SMP tersebut bagus :D).

Berbeda dengan teman-teman SD saya yang lain tidak ada sama sekali yang mau masuk SMP N 1 Rongkop, mereka sudah pesimis terlebih dahulu "__" (padahal kan belum tahu kalau belum dicoba :D). Kebanyakan dari mereka lanjut di Madrasah atau SMP swasta lainnya, dan satu kenyataan yang perlu diketahui teman-teman yang membaca blog ini, bahwa SMP swasta di daerah Rongkop jauh lebih murah dibandingkan dengan SMP yang mendapat pengakuan pemerintah (negeri), why? I don't know :D, sangat ironis, baik uang masuk maupun uang SPP berbeda jauh. Alasan biaya dan juga akses masuk yang relatif cepat, maka teman-teman SD saya lebih tertarik ke SMP swasta. Tetapi saya bukan ingin sombong atau apa ya :P, setiap manusia kan mempunyai pandangan, sehingga saya menyimpulkan mungkin jalan itu memang pilihan yang telah mereka pikirkan secara matang :).

Untuk dapat masuk SMP N 1 Rongkop memerlukan tes ujian masuk (masuknya tidak semudah sekarang), dan saya mendaftar ditemani ayah saya. Di dalam saya melihat anak-anak berbaju putih merah yang lain, mereka kelihatannya pandai-pandai :D, tapi well, harus tetap optimis :).

Saat ujian berlangsung saya duduk di kursi paling depan, dan paling dekat dengan meja guru, dan saya ingat kalau tidak salah ruangan yang saya gunakan adalah ruang kelas VIII A (kalau tidak salah lho yo :P). Ujian pun mulai, saya mulai serius, pertanyaannya pilihan ganda, dan saya rasa saya mengerjakan dengan baik :D, ya sudah setelah selesai saya berdoa, lalu keluar :D.

Sampai di luar banyak murid dan orang tua yang setia menunggu anak-anaknya, :D, kerenlah saat itu. Saya lalu pulang dengan mengojek Mas Sur waktu itu (tetangga saya) dengan ayah saya. Entah tarifnya berapa, tetapi mana saya mikir waktu itu :D.

Hari pengumuman tiba, dan akhirnya, jeng... jeng.... jeng, Puji Tuhan saya diterima dan mendapatkan urutan yang lumayanlah :D, urutan 33 dari 120 anak yang diterima :D. Tetapi dibalik kesenangan siswa dan orang tua yang melihat anaknya diterima terdapat pula siswa yang harus sedih menerima kenyataan, bahkan ada yang histeris dan pingsan. Suasananya campur jadi satu, kacau sekali "__". Saya lalu mengajak pulang dengan segera orang tua saya, karena tidak mau melihat kekacauan itu :D.

Sampai rumah saya disambut bangga ibu saya, nenek, bude, dan tetangga-tetangga lain :D ( maklum orang yang dapat, atau tepatnya mau masuk SMP N 1 Rongkop sangat jarang). Saya mulai terkenal lagi nih :D

Tetapi satu hal yang saya rasakan, saya merasa biasa saja waktu itu, tidak ada suatu perasaan yang berlebihan, tidak tahu alasannya :D. Setelah itu saya mbolang lagi deh dengan teman-teman yang lain (teman-teman saya anak-anak SD :D). Saya mbolang mencari "susuh manuk" (sarang burung). Itu hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan, tetapi saya sekarang menyesali hal itu, saya lebih merasa kasihan melihat induk kehilangan anaknya dan sebaliknya :(, tetapi tidak apa-apa :D, karena sampai sekarang saya tidak pernah mendapat yang ada isinya (anak burung) :D , hehe.

Mungkin itu kisah awal saya masuk SMP N 1 Rongkop :)

"Jangan takut ketika yang lain takut :)"


"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

12/02/13

Lebih Cepat Lebih Baik

(Selasa, 12 Februari 2013, di kamar kost 11:53 pm)
Hari ini hari penuh nasehat mungkin bagi saya, hehe.
Bagaimana tidak, saya mendapat banyak nasehat, kalau biasanya saya mencari sendiri nasehat dari pengalaman, eh ini malah dari orang secara langsung dan beberapa pengalaman, hehehe :D, tapi tidak apa-apa, karena memang itu yang saya cari demi meningkatkan kualitas hidup saya :).

Saya tadi pagi bangun jam setengah 6 pagi, tetapi karena semalam begadang sampai jam 2 pagi, maka saya lanjutkan tidur sampai jam 9, hehe, kaya kerbau ya :D. Well, capek bener yo :(.

Bangun, nyuci, mandi, langsung checkout ke sekre Kamakarya di Gelanggang mahasiswa, dan tidak ada orang dalam sekre kecuali manager gelanggang (kami mendapat tempat istimewa di ruang managerial Gelanggang :D) .

Di dalam gelanggang ya buka laptop sambil ga jelas gitu, ada kaset Peddle Pop saya putar eh malah lama load-nya, ya sudah saya cancel.

Belum lama saya duduk-duduk ga jelas :D datang Anis, dan Qurtubi, senior-senior saya hehehe, beliau-beliau orang yang sangat baik dan sangat bijak dalam pemandangan saya, dan sering kata-katanya memberikan motivasi kepada saya :D. Saya tidak tahu beliau-beliau belajar darimana dapat berkata-kata bak seorang leader dan psikolog :D, haha, well, makanya kalau sudah sama mereka saya cenderung banyak bertanya dan pokoknya kayak kekanakan gitu :D.

Sambil membahas IP, mata kuliah dan bla-bla lainnya, hehe, asiknya :D. Selama hidup memang ngomong paling nyantol kalau sama teman ya baru sama teman-teman kampus sih :D, kelihatannya banyak persepsi, sehingga termotivasi menambah ilmu dari perkataan orang lain, hehe. Jika saat SMA saya banyak diam dan banyak tidak setujunya, berbeda dengan sekarang, sungguh :D, haha.

Well, jam satu siang Anis pergi untuk rapat di fakultasnya, tinggal Qurtubi, niat saya juga mau pergi, tapi kasihan sama Qurtubi, ya sudah temani dulu, dan akhirnya : "eh Lulu datang" :D, bisa pergi juga untuk bertemu dosen pembimbing, hehe.

Dari gelanggang bawa motornya paman, sampai perpus masuk dulu sebentar mengembalikan dua buku (takut terlambat, hehe, karena dendanya itu, wow jangan sampai kena deh :D, kapok pernah kena denda 100 ribu di perpus fakultas "__" :D).

Dari perpus pusat jalan ke utara, melewati megahnya gedung pusat, hingga akhirnya sampai juga ke kampus tercinta MIPA :D. 

Naik ke lantai dua gedung bagian timur sambil berharap dosen ada di dalam ruang (karena dosen MIPA sibuknya masa ampun, termasuk DPA saya), hingga akhirnya dari kejauhan terlihat pintu besinya terbuka, puji Tuhan, akhirnya :).

Di dalam saya konsultasi tentang mata kuliah yang saya ambil, full 24 sks, dan minta saran :D. Saya kan mengambil mata kuliah pilihan yang cenderung aplikatif (biar bisa penelitian walaupun masih mahasiswa), nah ternyata dosen saya memberi saran yang diluar dugaan saya, apa itu? Panjang je, hehe, yang penting "kalau mau fokus ya fokus ke minat kamu", begitu kata beliau. Selain itu beliau menasehatkan: "kalau konsultasi lebih cepat lebih baik, nanti kalau saya tidak ada dalam waktu lama, kan kamu sendiri yang repot" (iya juga ya :D, nanti saya bisa kebakaran jenggot jika butuh bertemu dan beliau tidak ada :D) Hingga akhirnya tidak jadi tanda tangan KRS, tetapi masih mikir lagi ambil pilihan :D (rencana besok bertemu beliau lagi, hehe, mau men-clear-kanlah hehe). Well, saya mendengarkan beliau sekitar kurang lebih setengah jam, mendengar nasehat, tentang organisasi saya dan lain sebagainya yang jelas sangat bermanfaatlah, hehe. Ibarat di sebuah ruang gelap, kata-kata beliau itu seperti jendela yang tiba-tiba terbuka bagi saya, jadi terang dan bisa lebih fokus :D. Terimakasih pak, saya semester depan dan kedepannya mudah-mudahan tidak mengecewakan bapak :). Amin.

Dari ruangan beliau, saya kembali turun, melewati deretan lab organik yang kerenlah, hehe, seperti di film-film gitu :D (atau mungkin lebih, atau saya yang berlebihan :D).

Jalan lagi ke perpus, ambil motor dan ke gelanggang. Tiba disana eh ada Ismail dan , "ada makanan", hahaha. Langsung sikat deh getuk goreng dan rambutannya, hehe, lumayan. Lalu datang mbak Diya juga, lalu ngobrol ngalor ngidul.

Dan saya baru sadar jam setengah 4, ya Tuhan saya harus mengambil sertifikat lomba yang saya peroleh, saya sms mbak yang membawa sertifikat saya sudah tidak bisa, huhuhu (kasihan mbaknya menunggu, karena saya salah baca sms yang harusnya sampai jam 4.30, saya bacanya mulai jam 4.30, alhasil? Mbaknya nunggu dari jam 8, huhu, maaf Mbak). Hingga akhirnya besok beliau mau menyempatkan diri lagi, aduh bagaimana besok :D, tidak enak rasanya :(.

Dan lagi, wadoooh, aku durung ngrampungke esai plus life mapping buat daftar organisasi "__". Cekat-ceket pulang (sialnya di jalan kehujanan, dan tidak ada mantel "__"), sampai kost buka laptop, tapi tiba-tiba saya "tertidur", dan bangun jam setengah 8 tadi, wah ga enak rasanya seperti ini. Well, saya kebut tuh esai dapat 3 alaman plus life mapping dari corel, akhirnya jam 11 kurang sedikit bisa kirim juga saya :D. Saya sms panitia untuk konfirmasi dan belum dibalas "__", gimana ya kalau si delete dari daftar "__". Tapi yep, positive thinking saja :)

Selesai itu nulis deh disini :D, belum makan nih, lapar (baru makan sekali tadi pagi di cafetaria gelanggang :D). Malas keluar juga saya :D.

Satu makna hari ini:

"Lebih Cepat lebih baik"

Hehehe, karena masalah-masalah di atas terjadi karena saya menunda untuk menyelesaikan hal tersebut :D

Well, seharian kalang kabut, so Jangan suka menunda-nunda sesuatu ya teman-teman :)

"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

11/02/13

Funny Day :D

Senin 11 Januari 2013  (di kamar kost 10:21 pm)

Hari yang melelahkan :D, tetapi menyenangkan :D. Mulai dari salah jadwal sosialisasi PKM oleh Dirmawa UGM yang seharusnya saya bersiap-siap jam 12:30 siang, eh saya pagi hari jam 8 sudah siap dengan tas dan beberapa alat yang diperlukan, saat buka web sebentar sebelum berangkat ke GSP UGM untuk mengecek di web Dirmawa menggunakan almamater atau tidak (biasanya menggunakan), tetapi eh kata almamater tidak ada, yang ada tulisan:

Waktu acara: 12:30

Deng...dong...

Terpaksa bongkar lagi hahaha, but it's oke, malah saya dapat nulis lagi di blog, dan beberapa di luar itu, hehe.

Jam 12 lebih sedikit saya sudah sampai di GSP, dan masih sepi, hanya terlihat beberapa anak di dalam. Saya ke meja admisnistrasi dan mencari nama saya, jangan-jangan tidak ada nama saya :D, karena dari kuota 500 orang yang paling cepat mendaftar itu yang boleh mengikuti :D (bayangkan di kampus saya ada 40.000 mahasiswa), dan ternyata: "ada", yes, tapi loh-loh....Snacknya mana? :3
Biasanya kan ada, hehe, tapi kok ini tidak ada? :D

Sosialisasi ini kok tidak mengundang pengurus Kamadiksi menjadi panitia? Aneh pikir saya, dua kali sebelumnya selalu mengundang pengurus Kamadiksi untuk acara sosialisasi dengan peserta mungkin seribu lebih dua kali acara, dan ada snacknya :D. Tapi sekarang kok....

Setelah masuk dan menunggu beberapa lama, akhirnya saya tahu alasan tidak mengundang kami pengurus Kamadiksi, hehe, walau sekedar asumsi sih :D. Dirmawa tidak mengundang Kamadiksi sebagai penitia karena tidak perlu MC (saya pernah jadi MC sekaligus moderator lho di depan 1000 mahasiswa lho pada acara yang sama, dengan pembicara Dr. Dra Indwiani lagi, luar biasa :P, hehe maaf, seikit-sedikit boleh la yauw :D), selain itu mahasiswanya juga hanya 500 orang saja :D, diluar asumsi itu saya tidak tahu :3.

Di dalam saya bertemu teman saya ber-IP 4 baik semester 2 dan 3, gila jenius (haha, memang), selain itu bertemu teman seorang aktivis yang pandai juga, ketemu adik pandu saat PASCAL MIPA UGM, PALAPA UGM,(walau jahatnya saya lupa nama mereka) dan lain sebagainya yang kebanyakan saya masih ingat wajahnya, tetapi lupa namanya :3 (mana bisa ingat, setiap hari saya pasti ketemu wajah baru, seperti tidak kehabisan stok nih kampus :D).

Jam 3 sore pulang dengan serentetan materi yang memotivasi mahasiswa untuk lebih nyut-nyutan lagi dalam berpikir :D, iya dong harus, kami tidak mau malu lagi :D, UGM harus juara :). Amin.

Saat itu saya hanya berpikir, di dalam otak 500 mahasiswa ini ada ide apa saja ya? Sekreatif apa mereka, selancar apa cairan otak mereka dalam menggali ide, dan lain sebagainya, dan yang terakhir, bagaimana ya jadinya jika isi ke-500 mahasiswa tersebut dijadikan satu baik ide maupun gagasannya? Wow, mungkin kampus akan meledak, haha (apalagi jika 40.000 :D, malah kacau nanti, hehe). 

Well, tetapi mereka manusia :D, sehebat apa mereka, maka aku yang sebagai sesama manusia juga bisa :P, dengan pertolongan Tuhan tentunya :).

Di kost saya merenung sejenak, menggali ide, tapi ah agak buntu, ya sudah, lalu saya menepati janji saya dengan seseorang untuk keluar :P, ke malioboro cari tempura :D, wahahahaha (kurang gawean, yo ben to? Asik lho). Setelah dari Malioboro, sekitar pukul 7 petang ke warung Inyong dan ditraktir (hore...hore, hehe). Setelah itu jam 8 lebih mengantar dia ke Bantul dan pakai motor sendiri-sendiri (saya pakai motor paman yang dititipkan di kost :D), saya khawatir membiarkan dia pulang malam sendirian, jauh je :D, so well, sebagai laki-laki..... :3

Pulang lagi, mata sudah berat, tetapi satu hari tidak boleh terlupakan, makanya saya tulis :D. Tetapi masih ada PR nih, esai belum kelar, dan juga beberapa lainnya :-x. Tetapi mata sudah sangat lelah untuk dapat terus menatap nih Asus, ya sudah tidur dulu sambil mendengarkan acara radio kesukaan, Wayang Kulit sedalu natas :D, dengarkan, hayati, dan ambil makna di dalamnya :D (menjadi Indonesia 100 %).

Berkati aku Tuhan dalam setiap langkahku yang aku mulai esok hari penuh harapan, bukan dengan ambisiku semata, tetapi karena kemuliaan Nama-Mu saja, janganlah kehendakku yang terjadi, tetapi kehendak-Mu saja :)

Gunakan waktumu sebaik mungkin :)


"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

10/02/13

Masuk Kelas X-D

Wahaha, saya terkesan bodoh ya mendengar X-D :D, haha. Terserahlah anggapan orang, tapi sebenarnya kebijakan sekolah sob. Awalnya pas ospek sih kelas A, eh setelah itu dipindah :D.

Di kelas X-D saya cenderung menutup diri, egois dalam pelajaran (tanya pada guru semaunya), tidak mau memberi kunci jawaban saat ulangan (alasan saya banyak tidak disukai teman-teman satu kelas, hehe), tetapi saya berpikir rasionalistis boy, berpikir ke arah depan, dan banyak mimpi, entah itu insinyur (walau akhirnya jadi saintis :D), presidenlah, dan banyak lagi, hehe.

Satu yang saya suka ketika masuk SMA adalah mengamati perilaku anak-anak SMA N 1 Rongkop (maaf jika yang membaca ada anak SMA N 1 Rongkop). Tetapi saat itu dapat dibilang style siswanya kebanyakan modis, memiliki fashion yang saya sendiri bingung itu model mana, misal rok yang seharusnya lingkar pinggang memang untuk pinggang, eh kok diturunin (kalau jatuh kan repot :D). Model celana yang lebar dan model jeans ala Texas (termasuk saya, hehe, tetapi tidak lebar-lebar amat alias sedang :D). Well, tapi itu kan hak masing-masing, jadi ya saya lumrah saja-lah. Terus satu lagi, hehe, maaf, tetapi yang pacaran masa ampun, dapat dibilang mbleder turut ngendi-ngendi (atau saya iri ya melihat mereka pada pacaran? haha i don't know).

Oke, cukuplah membahas pikiran saya yang bertentangan dengan teman-teman SMA, sekarang akademik saya di kelas X-D. Bicara soal akademik saya mendapat ranking 1 baik semester satu, maupun dua :D (bukan sombong lho, hehe). Saya tidak tahu, wong saya rasa porsi belajar saya standarlah, tapi well, ada hikmah dibalik itu, itu menjadi sebuah bukti saya mampu :D.

Di kelas X-D awal saya mengenal kimia, dan jatuh cinta pada kimia haha. Itulah mengapa sekarang saya menjadi saya yang sekarang ini, berawal dari kata "Kimia", dan seorang ibu guru yang baik hati Ibu Dwi Sumaryani (yang kadang galak :D).

Di kelas X-D saya melihat teman-teman yang luar biasa pengalamnnya, dan di waktu kelas X-D pula saya melihat seorang wanita yang kalau dipikir pandai juga dia, apa saya jatuh cinta? saya tidak tahu, tetapi akhirnya saya sadar bahwa itu rasa kagum, bukan cinta, hehe (saya lemah dalam ilmu yang bersifat tidak pasti :D).

Hingga akhirnya saya naik kelas dan memilih kelas XI-IPA sebagai tujuan saya mendalami ilmu sains :D, di kelas XI-IPA saya lebih banyak belajar pengalaman, bertemu dengan orang-orang luar biasa, dan berbagai cerita yang asiklah untuk dinostalgia haha. Well, baca tulisan saya selanjutnya ya :).

Awalilah dengan awal yang baik, berpsoseslah dengan proses yang tidak mengecewakan, maka kau dapatkan hasil memuaskan :)

"Cogito Ergo Sum"

(di kamar kost 10:16 am)
Read more ...

Awal Masuk SMA Modal Sepuluh Ribu

Setelah masuk SMA, yaitu SMA N 1 Rongkop, saya merasa sangat galau (walau saya saat itu tidak tahu apa itu galau :D). Mengapa? Karena keinginan saya untuk dapat melanjutkan sekolah di SMA N 2 Wonosari atau SMA N 1 Wonosari tidak terwujud, hehe, alasan biaya membuat saya harus mengurungkan niat saya :(. Untuk masuk SMA N 1 Rongkop pun saya dibantu paman saya lek Udin sebesar 500 ribu rupiah kalau tidak salah :D, yang saya ingat hanya pesan beliau pada saya agar saya rajin belajar :D.

Saya saat itu hanya berusaha meyakini bahwa segala sesuatu sudah direncanakan Tuhan :). Jadi saya tidak perlu bergalau ria lagi :D. Saat masuk ada saat-saat dimana saya tidak suka hal itu, hehe, apa? Sudah pasti jawabannya adalah ospek :D, atau lebih dikenal dengan MOS (Masa Orientasi Sekolah).

Mulai dari makanan yang aneh-aneh, gelang, topi, dan lain sebagainnya, dan saya tidak suka mencari itu. Tapi ternyata semua memang diluar dugaan saya, saya memberikan pandangan sempit pada Ospek, hehe. Saya lebih berpikir ke arah ekonomi :D, saya benci banyak mengeluarkan uang saat itu, karena uang yang saya miliki hanya sepuluh ribu perak (mau nyukup darimana coba:D), sehingga saya harus mengakali agar barang-barang yang benar-benar membutuhkan uang saja yang dibeli, lainnya? Alah tetangga banyak, usaha sedikitlah waktu itu :D, mau minta uang Simbah? No way, saya tidak pernah meminta, saya diperbolehkan menumpang saja bersyukur, hehe. Jadi selama ospek saya hanya bermodalkan uang sepuluh ribu :D.

Tetapi setelah menjalani ospek, eh ternyata asik juga :D, bertemu dengan orang-orang dari berbagai SMP, beberapa bertampang garang, beberapa sama seperti saya (biasa saja), beberapa menjengkelkan saya hanya dengan sekali pandang :D (maklum kan anak kecil, jadi belum cukup dewasa untuk berpikir :D). Untuk pertama kalinya juga saya melihat secara langsung, seperti apa "pak Polisi itu" :D. Saat itu saya lebih bersikap diam dan mengamati perilaku setiap siswa baru, luwih apik mikir daripada gawe tingkah ra genah :P.

Teringat saat itu putra dan putri terbaik SMA N 1 Rongkop adalah teman baik saya, Herlambang (yang kelak sangat membantu saya dalam berbagai hal, sumber motivasi, menjadi sahabat yang mengerti setiap keadaan saya, dan sebagai sosok yang memiliki jiwa leader, membuat saya menjadikan beliau figur panutan yang harus saya teladani), dan Hesti, kedua-duanya satu SMP dengan saya, dan saya kenal walau tidak begitu akrab, hehe.

Pada hari terakhir ospek saya pulang ke Botodayaan, tidak ke tempat Simbah di Semugih :D, dan saya pulang dengan jalan kaki (sudah sore dan tidak ada kendaraan, selain itu tidak punya uang untuk ojek :P). Dan teman-teman dapat membayangkan berjalan 7 Km dengan jalan yang rata-rata masih berbatu kala itu, itu sih bukan masalah, tetapi tempat yang saya lewati banyak dikatakan angker boo, haha, jadi setipa melewati tempat (yang katanya angker) saya lari-lari kecil, hehe. Karena memang suasana sangat sepi. Saat jalan saya masih mengenakan perabotan ospek, biar kalau ketemu orang lewat mereka akan segera berpikir bahwa saya akan menjadi anak SMA :D, kaos kaki berbeda warna, gelang dari janur, topi capil pun masih saya pakai saat jalan :D (masa bodo :D).

Lapar dan haus di tengah jalan saat pulang ke Botodayaan :D, well itu awal sebuah perjuangan :).
Di rumah saya lantas menceritakan pada kedua orang tua pengalaman ospek saya :D.

Waktu itu saya mulai dikenal warga, menjadi anak SMA satu-satunya di generasi saya, sedangkan teman-teman sebaya pada bekerja. Saya harus bersyukur, saya waktu itu berharap saya menjadi sesuatu yang berarti bagi kedua orang tua saya, bagi keluarga Simbah saya, juga bagi SMA N 1 Rongkop.

"Saya bersyukur dapat masuk SMA N 1 Rongkop, daripada tidak sama sekali :)"

"Cogito Ergo Sum"

(di kamar kost 09:43 am)
Read more ...

Pagi Awal Menulis Diari: Senin 11 Februari 2013

Kubuka kembali ASUS A43SA_ku, belum tidur sejak tadi siang, hehe
Mata rasanya berkedut-kedut minta untuk segera dipejamkan :D, memang benar apa yang tertulis dalam alkitab: "Roh memang penurut, tetapi daging lemah".

Setelah berjam-jam sebelumnya mencarai banyak tutorial tentang blog dan menghasilkan blog yang sederhana ini, mulai sekarang akan kutulis semua yang aku alami dalam setiap hariku. 

Untuk apa?

Saya tidak tahu :D, hanya saja saya ingin melakukannya, biar nanti saat anak atau cucu tanya tentang saya di masa muda tidak perlu lagi saya penjang lebar bercerita, hehe, tinggal bilang:

Sana baca blog ayah/kakek saja :P

Pukul 01:09 Asus-ku menunjukkan waktu ketika aku memulai ini, ditemani satu botol kuning Tupperware milik kekasih :P, yang setia ada di sampingku, hehe, dan juga selimut merah bermotif bunga, kasur berwarna pink pudar siap menerima berat tubuhku :D

Agenda pagi ini, jam 8 ada pembinaan PKM yang diadakan oleh Dirmawa UGM, setelah itu menyelesaikan menulis esai dan life map untuk keperluan sebuah organisasi yang aku inginkan :D, setelah itu membaca 2 buku Bapak Isran Noor demi mendapatkan kesempatan terbang ke Jakarta (walau tidak tahu akankah saya lolos atau tidak,hehe, namanya saja peruntungan), lalu nulis lagi, mengurus blog, dan banyak lainnya :D.

Pagi hari ini, kumulai my-diaryblog :D.

Berharap ini akan menjadi sebuah memori indah di masa mendatang :D.

"Tuhan Yesus, lindungi hamba-Mu dalam setiap langkah hamba-Mu mencapai setiap harapan yang dari pada-Mu saja itu datang, jaugkanlah hamba-Mu ini dari segala godaan, perbaikilah setiap perilaku hamba-Mu menjadi hamba yang layak untuk terus memuji dan menyebut nama-Mu :-)"

"Cogito Ergo Sum"

(01:18 di kamar kost)
Read more ...

Me

Believe me, I'm just ordinary person.

"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

07/02/13

Ngebolang Part 1 "Ke Gunung Tumbu"

Siapa bilang saya tidak pernah ngebolang :P, but everytime I do it, not alone, my best friends beside me, always :). Well, karena banyaknya pengalaman ngebolang, hehe, akhirnya saya putuskan untuk membaginya ke dalam beberapa part, dan part-part yang saya anggap menarik saja yang akan saya publikasikan :D.

Pertama saya pernah menaiki sebuah gunung yang dikatakan angker oleh penduduk dusun-dusun disekitar gunung :D. Kami lakukan itu karena di atas gunung terdapat banyak pohon jambu mete (jambu monyet) yang jelas menggiurkan saya, Nanang, dan Eko, haha.

Untuk naik ke atas kami menaiki sisi yang tidak curam, dan sampai di atas, ternyata di atas buah metenya tidak berbuah "__", (tidak tahu kalau memang bukan waktunya jambu tersebut berbuah hehehe). Ya sudah kami turun lagi dengan tangan hampa, dan kami tertantang melalui sisi curam gunung, yang saya sekarang baru tahu itu sekitar 50-70 derajat :D, lumayan kan kemiringannya? :D

Hehe, takut? Iya saya takut :D, jujur saya tidak seberani kedua teman saya, kerena saat mereka sampai di bawah mereka harus menunggu saya beberapa lamanya hingga akhirnya saya dapat turun :D. Ya, mereka setia, teman yang selalu membawa saya ke dalam petualangan :D.

          Itu adalah petualangan yang menyenangkan, walau tidak mendapatkan apa-apa, tetapi kami puas menaklukan gunung itu, tertawa lepas sambil menatap gunung yang baru saja kami taklukan ketinggiannya dan ceritanya (sebenarnya sih tidak tinggi amat, tetapi mitosnya itu lho :P).

          "Apapun jika itu bersama teman adalah menyenangkan."


"Cogito Ergo Sum"

(Sampoerna Corner UGM 05:42 PM)

Read more ...

Memecahkan Genteng Kaca Sekolah

Pernahkah kalian memecahkan kaca genteng sekolah SD? Saya yakin ada yang pernah, tetapi sangat jarang :P. Nah ini pengalaman kurang baik bagi saya, tetapi ini membuat saya menemukan satu makna dimana saya sampai sekarang masih menggunakan pengalaman ini sebagai pegangan dalam hidup saya :D. Lho kok bisa? Bisa dong :P

Begini nih ceritanya, ketika itu saya kelas 5 kalau tidak salah, sehabis pulang sekolah langsung ganti pakaian, makan lalu segera pergi ke halaman sekolah saya, halaman ini biasanya digunakan untuk kumpul teman-teman SD, mulai dari belajar kelompok di bawah pohon beringinnya, atau hanya untuk sekedar bermain-main :D. 

Waktu itu ada sebuah permainan yang mengasyikkan, yaitu bermain petasan (dalam desa sih disebut long :D, kurang thu juga apa artinya long :P). Petasan ini bukan petasan yang berasal dari kertas yang diisi dengan karbid, bukan itu. Petasan ini berasal dari busi motor yang dihilangkan tempat untuk percikan listriknya (tahu lah yauw, hehe, mudah-mudahan pada tahu :D). Nah kalau bagian kepala busi sudah dihilangkan, maka lubang bekas kepala busi tersebut diisi dengan bubuk dari pentol korek api :D, ditutup dengan menggunakan sekrup yang sesuai, bagian bawah busi kemudian dikasih tali rafia sehingga membentuk rumbai (ini sebagai kendali gerak busi agar tepat kepala saat jatuh).

Alasan memakai halaman sekolah untuk bermain adalah karena halaman sekolah memiliki halaman yang dikonblok semua :D (tahu kan maksudnya). Ya, permukaan yang landai dan padat dibutuhkan agar busi dapat mengenai permukaan dengan keras, sehingga dihasilkan bunyi yang keras juga, hehe. Teman-teman dapat bayangkan betapa riuhnya jika di halaman berkumpul lebih dari sepuluh orang :D.

Saya waktu itu sangat antusias, sudah beberapa kali saya melemparkan petasan busi saya dan memiliki rasa puas :D. Hingga akhirnya tanpa sengaja saya melempar ke arah yang salah (ke belakang saya :D), dan arah itu ke genteng gedung SD bagian utara, dan parahnya lagi itu tepat mengenai genteng kaca di atas teras :D, alhasil "prang", kaca pun berserakan di lantai.

Byurr, semua anak segera lari ketakutan karena ulah saya :D, tinggal saya sendiri di SD itu (sedihnya, hampir nangis saya waktu itu, :D). Well, saya harus bertanggungjawab, pecahan kaca dilantai itu (hingga tangan saya luka cukup lebar waktu itu, saking takutnya jadi terburu-buru, dan kena deh :D).

Luka itu bukan masalah (biasa :P), tapi esoknya itu lho, saya lebih takut lagi, hehe. Hingga pada saat istirahat berlangsung saya dipanggil oleh juru kebon (Pak Kebon :D) dan ditanyai apakah benar saya yang memecahkan kaca, ya saya mengaku dan meminta maaf :D. Pak Kebon pun akhirnya memaafkan saya dan menyuruh saya tidak mengulanginya lagi (ya iyalah, nanti kalau saya ulangi rugi dong SD mengeluarkan uang hanya untuk membeli genteng :D).

Yap, itu akhir dari saya menggunakan petasan, saya tidak pernah menggunakan lagi setelah itu (kapok), selain bahaya saya akhirnya juga tahu itu menguras uang (untuk membeli korek :D), dan saya tidak membeli, tetapi ambil di dapur :D, hehe betapa marahnya yang di rumah, hehe.

          Well, apa maknanya? Bingung saya.
           Maybe we must responsibility for all that we do :D, anytime, anywhere, and anystate (? :D)

 "Cogito Ergo Sum"


(Kamar Kost 02:40 pm)
Read more ...

05/02/13

Yang Lain Membawa Cutter Saya Membawa Pisau Dapur

Baik, setelah vakum satu hari (kemarin mengurus tulisan untuk keperluan lomba, hehe), yap seperti judul di atas, saya akan menceritakan betapa konyolnya saya waktu SD, hehehehe. Waktu itu, saya lupa hari apa, kelasnya pun juga lupa, tetapi mungkin kelas 3 SD. Waktu itu sedang terkenalnya pisau kecil bernama speme (semacam cutter kecil), yang biasanya digunakan para siswa untuk meraut pensil atau sekedar main-main ga jelas :D.

Nah saya kan tidak punya tuh cutter, harganya waktu itu saya ingat, yaitu 250 rupiah, tetapi saya kan tidak punya uang (perlu diketahui saya tidak pernah dikasih uang :D). Well, tidak habis akal (saya tidak mau kalah dong, hoho), so apa yang saya bawa? Pisau dapur (lumayan serem kan, atau memang serem?), hehe.

Teman-teman langsung tertarik perhatiannya :D, dan pada tertawa lepas, sampai heboh kelas. Saya tidak malu saat itu, hehe, mungkin karena saya belum bisa merasakan segala sesuatu yang tersirat ya? hehe, pasalnya saya biasa saja tanpa merasa ada yang menyindir :P, (walau yang lain pada tertawa). Well, kalau sudah tahu pasti malu dan jadi mati kutu saya, :D. 

Pisau itu pisau nenek saya yang biasanya digunakan untuk memotong bawang merah atau putih dan sayuran lainnya dan kadang untuk mencungkil daging kelapa dari batoknya, dan saat itu hanya ada dua pisau di rumah, hehe.

Well, apa itu tidak menimbulkan masalah? Yep, menimbulkan masalah, hehe (kalau tidak menimbulkan masalah maka saya tidak akan menulis disini dong :P). Waktu itu entah apa yang sedang terjadi di rumah, tiba-tiba saja nenek saya datang dan masuk sekolah lalu mencari saya dan meminta pisau yang saya gunakan :D, hahahaha, (mungkin karena takut saya menodong teman :D) Nah, itulah bagian dimana saya merasa agak malu (seharusnya sangat malu ya :D). 

Karena nenek saya (sering saya panggil simbok :D) sudah datang ke sekolah (walau tidak jauh sih jarak sekolah dengan rumah, hanya 50-an meter), ya saya memberikan tuh pisau dapurnya, hehe. Setelah itu bagian yang tidak saya suka, saya diolok-olok, hehe. But, whatever :P, I don,t think it was bad :P, so? hehe, tapi malu sekarang hehe, terutama pada yang membaca blog saya ini, hehe.

               Eh walaupun tindakan diatas terdengar lucu dan menarik jangan ditiru lho :P (mana ada coba yang mau :D)

               So, what shameful me, it's me, and I'm so happy I have this cuteness :P
               My live is my cuteness :)


"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

03/02/13

Bu Wartini dan Pertengkaran Pertama

Yap, yap, yap guys, masuk cerita lagi, hehehe. Dulu guru SD pertama kali yang saya temui dan saya kenal adalah bu Wartini, guru semua mata pelajaran yang berasal dari daerah Saban Kecamatan Rongkop, kalau kabupatennya, ya jelas Gunungkidul tentunya, hehehe. Kesan pertama pada ibu ini apa ya, emmm kalau dulu sih saya takut (bahkan untuk bersalaman, hehe). Beliau dulu terlihat anggun dengan baju dinas cokelatnya, dan itu baru kusadari jika mengingat-ingat waktu-waktu itu, kalau dulu ya tetap saja jadi guru yang saya takuti apapun alasannya, hehehe.

Bu Wartini mengajar saya mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 kalau tidak salah, atau hanya sampai kelas 2 ya, hehe (maklum kan sudah lama, jadi rada-rada lupa :P). Selama itu saya mungkin menjadi siswa yang memiliki tindakan-tindakan yang mencolok, hehe (walau pendiam, atau karena pendiam sehingga sedikit gerakan saja akan menarik perhatian? haha), karena buktinya bu Wartini saya rasa juga banyak kasih perhatian :P, hehe. Tapi eits.... perhatian apa dulu nih, hehehe. Ya banyak dong tentunya, ada yang baik dan ada juga yang kurang baik, hehe, kalau porsi masing-masing biar saya dan Tuhan saja yang tahu hehe (biar tidak dianggap sombong jika banyak baiknya :P, tetapi juga tidak dianggap bandel jika banyak kurang baiknya, hehe).

Well, mulai dari yang baik, apa ya? Emmm, mungkin saya rajin piket ya, hehe (rasanya sih seperti rajin piket, :P, tapi tidak tahu ya penilaian orang lain seperti apa, hohoho). Hampir tiap pagi saya suka menghapus dan menyapu (kurang tahu mengapa"__"), tapi bagian yang paling saya suka dari piket kelas adalah tugas untuk mengganti air untuk cuci tangan siswa (biasanya digunakan untuk PMT, kepanjangannya saya lupa __", hehe tapi mungkin Pemberian Makanan Tambahan). Mengapa saya suka? Well guys, jangan tertawa ya, itu karena saya suka meng-usil-in kecebong dan bibis (semacam kutu air) yang terletak di dalam bak air berbentu persegi panjang yang sampai saat ini masih ada, tingginya sih dapat diraih siswa (sekitar setengah meter), tetapi dalamnya booo, hehe, sekitar 3 meter (airnya cukup untuk minum sapi 3 bulan, hehe). Bahaya? ya jelaslah, tapi apa saya berpikir sejauh itu? Tentu tidak, hehehe (maklum kan anak kecil :P). Eh tapi tidak hanya saya lho, banyak yang tertarik pada hewan-hewan air tersebut :P. Tapi satu hal guys, itu memang benar-benar mengasyikkan lho :P, buktinya teman-teman yang lain juga banyak yang tertarik, hehehe.

Kembali ke ibu Wartini, apakah saya pernah dimarahi ibu Wartini? Oh ya jelas, sangat jelas malah :D. Apa alasan saya dimarahi? Em...em...em... banyak, hehehe. Tapi ada satu kisah yang menarik, yaitu pertengkaran saya dengan seorang teman saya bernama Tri Widodo, tetapi sering dipanggil Gendot (karena dia terlihat gemik waktu itu, tetapi sekarang tidak sih, hehe), dan itu adalah pertengkaran pertama secara fisik, dan yang terakhir tentunya :D, (kapok je, hehehe).

Baiklah, waktu itu saya lupa hari apa, tapi yang jelas hari dimana para siswa semua mengenakan seragam putih merah, bukan batik. Saya waktu itu kan pendiam, nah saya diganggu sama teman saya itu, lupa juga apa macam gangguannya, hehe, tapi yang jelas saya langsung marah dan nimbrung Gendot untuk memukul dan sebagainya, yang tentunya diiringi senjata utama yang membuat Gendot tidak bisa membalas saya, hehe, apa senjata itu? Nangis, hehehe. Kalau ada lomba dadu menangis mungkin saya akan menang :P (padahal bukan sesuatu yang harusnya dibanggakan ya "__"). Hingga akhirnya datang bu Wartini ke dalam kelas dan melerai kami (tapi lebih tepatnya menyingkirkan saya dari Gendot, hehe, karena saya tidak henti-hentinya memukul :D, sedangkan dia diam :D). So? apa yang terjadi selanjutnya? Tentu saja nasehat kepada kami berdua. Tapi waktu itu saya menganggap nasehat itu sebagai marah bu Wartini, :D (mungkin karena belum mengerti apa arti kata nasehat).

Perlu diketahui, badan Gendot waktu itu secara fisik besar, tinggi pula ,hehe. Itu membuat saya merasa disegani sama teman-teman karena berani melawan (walau diiringi tangisan :P). Tapi apa setelah itu saya masih bertengkar? No, we never do again, hehe.  Malah jadi teman baik, walau mungkin kadang ada hal-hal yang membuat kami marahan, hehe, tetapi selalu berakhir damai.

Itu hanya sekilas cerita tentang saya dan guru serta teman yang mengundang banyak perhatian siswa lainnya. Kalau teman-teman ingatkah pada guru yang pertama kali mengajar teman-teman? Ingatkah pada teman yang membuat kalian merasa memiliki cerita unik untuk diceritakan? Pasti ada kan? :D. Mereka adalah pengisi awal hidupmu, dan sebenarnya sadar tidak sadar mereka juga berperan besar pada karaktermu saat ini. Bagi saya tidaklah sulit untuk mengingat mereka yang memberikan warna pada kehidupan awal pendidikan saya. Bu Wartini mengajarkan saya tentang segala sesuatu yang baik yang tentunya sampai sekarang hal itu akan selau teringat dan mudah-mudahan selalu melekat dalam diri saya, begitu pula Gendot yang mengajari saya tentang sebuah pertemanan yang diawali dari sebuah pertengkaran. Jahatkah dia? Tidak, justru saya jahat jika tidak mau berteman dengan dia.

               Kadang kita melupakan apa yang menjadi awal dari cerita kita saat ini, dan itu hampir terjadi pada saya. Guys, cobalah ingat masa lalumu yang unik dan menarik itu, dan rasakan kedamaian masa lalumu, ingatlah pada sosok yang hadir dan membentuk dirimu yang saat ini. Merekalah sosok-sosok yang membentuk pribadimu (di luar keluarga), yang mengajari walau tidak teman sadari, betapa indahnya waktu itu.


"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

02/02/13

Takut Masuk SD

Well, lanjut lagi. Walau sekarang saya sangat mencintai dunia pendidikan dan menjadikan pendidikan sebagai satu dari sekian banyak cita-cita, namun ada satu hal yang harus teman-teman ketahui, hehe:

               "Saya dulu takut masuk SD dan tidak mau sekolah :D."

               Why?

               Just simple answer: "I don't know." hehehe

Teringat bagaimana saya pada waktu dibawa bude saya masuk ke SD dan saya meronta-ronta menangis tidak mau masuk (jika teringat betapa malunya saya, hehe). Kejadian itu tentu saja menarik banyak perhatian dari siswa-siswa berseragam putih merah lengkap dengan dasi dan topinya, hehehe.

               So, first I came to class I'm not alone (my aunt beside me :P)

Di dalam kelas saya hanya diam, maju perkenalan pun tidak. Berbeda dengan teman-teman lain yang tampak aktif dan terlihat senang waktu itu. Oh ya, Sekolah Dasar saya bernama SD N Kenteng, tapi biasanya sih disebut dengan SD Inpres. SD Inpres? Ya, tentu teman-teman tahu artinya inpres, Insruksi Presiden, artinya merupakan SD bantuan (atas perintah Presiden).

Jika harus mendiskripsikan SD saya, maka saya akan bilang SD saya itu ya standarlah untuk ukuran SD bantuan, hehe. SD tersebut tidaklah terlalu besar, hanya terdiri dari dua gedung terpisah berbentuk huruf L, dengan lantai semen di dalamnya (dengan banyak lubang disana-sini). Di dalam ruang terdapat penyekat terbuat dari anyaman bambu yang memisahkan kelas satu dan dua, tiga dan empat, di luar itu saya tidak tahu, hehe (maklum saya kan pendiam, sehingga jarang keluar kelas, atau lebih tepat disebut "takut keluar kelas", hehe). Di dalam kelas terdapat papan tulis hitam dari kayu dengan kotak kapur di bagian bawah lengkap dengan penunjuk dari bambu (biasanya sih disebut penduding, dalam bahasa jawa).

               Berawal dari ketakutan saya memulai dunia pendidikan saya, hingga akhirnya saya suka belajar, entah itu membaca atau menghitung. Itulah awal yang mengantarkan saya untuk mau dan terus berusaha mengejar dunia pendidikan yang sekarang ini saya tempuh. Langkah awal setiap manusia terdiri dari dua jalur, bernama "baik" dan "kurang baik". Langkah awal yang baik kadang mengantarkan manusia untuk dapat menemui akhir yang baik pula, tetapi tidak menutup kemungkinan akhir yang kurang baik akan didapat jika selama berproses manusia tersebut memilih untuk menemui suatu akhir yang kurang baik. Begitu pula dengan awal yang kurang baik tidak menentukan manusia harus menemui akhir yang kurang baik pula, akhir yang baik dapat diperoleh jika selama berproses dia melakukan sesuatu yang membuat dirinya layak untuk mendapatkan suatu akhir yang baik. Jadi, awal yang baik atau kurang baik bukanlah ukuran yang dapat membuat kita men-judge seseorang menjadi akhir yang baik atau kurang baik. Bukanlah awal yang bekerja, tetapi proseslah yang membuat seseorang manusia dikategorikan menjadi sesuatu yang baik atau kurang baik pada akhirnya.

"Afraid in the beginning does not mean fear in the end"


" Cogito Ergo Sum"
Read more ...

Dititipkan Pada Usia 18 Bulan

Teman-teman, apa yang kalian rasakan jika ditinggal pada usia sedini itu? Sedih, ya benar tentu saja sangat sedih, :"(. Namun tidak dengan saya pada waktu itu, saya sedikit masih ingat bagaimana saya tidak sedih ketika bude (dari ayah saya) datang dan menggendong saya yang kemudian di bawa ke sebuah dusun di Botodayaan tempat bude saya tinggal (sebelumnya saya di desa Petir). Jarak kedua desa tersebut sekitar 6-7 Km.

Ketika dibawa saya sedikit masih ingat saya tidak menangis walau harus berpisah dari orang tua, hehe, entah saya diiming-imingi apa sehingga saya akhirnya manut saja saat dibawa pergi. Pada waktu itu yang datang menjemput saya selain bude ada nenek dari pihak ayah saya yang sampai sekarang puji Tuhan masih sehat dan sering menceritakan bagaimana dulu saat saya masih kecil. Pada saat itu belum banyak kendaraan yang melintas di antara kedua desa tersebut, sehingga saat menjemput saya bude harus berjalan kaki bersama nenek saya.

Inginkah saya protes pada kedua orang tua saya kenapa saya harus dititipkan? Oh, jika pada waktu itu saya sudah dapat berpikir baik dan dapat berbicara tentu saya akan protes, tapi sekarang? Ya sudah terlambat, hehe. Alasan yang kuat kenapa saya setelah besar tidak ingin menggugat masa-masa itu adalah karena kebutuhan ekonomi yang saat itu katanya sangat mendesak kedua orang tua saya, sehingga pekerjaan menjadi sebuah prioritas yang segera harus diutamakan, (kan demi masa depan saya, hehehe).

Apakah saya tetap menikmati saat-saat ketika tidak bersama dengan kedua orang tua saya? Menikmati atau tidak keadaan waktu itu, saya tetap harus menikmati, (kan tidak bisa apa-apa lagi, hehehe). Walau kalau boleh jujur memang tidak enak sih rasanya, hehe. Beberapa kalimat ini mungkin dapat memberikan gambaran garis besar kehidupan saya saat masih kecil:

               Ketika anak-anak seumuran saya digendong dan bermain dengan orang tua mereka, maka saya dengan bude dan nenek saya. Saat mereka diajak kedua orang tua ke toko atau tempat rekreasi untuk jalan-jalan, maka saya telah diajak ke ladang, hehe. bude akan menggendong saya dan terus menjalankan aktivitas meladang seperti biasa. Ketika tidur siang mereka di sofa atau busa, maka saya akan berada di sebuah gantungan dari kain "lompong keli" milik nenek saya di kandang sapi (ini bagian yang saya suka, hehe, bayangkan kalian tidur di atas ayunan ditengah ladang dengan pemandangan bukit disana-sini :P, so beautiful, hehe). Saat mereka bermain mobil-mobilan dari plastik, maka saya bermain mobil dari kulit jeruk bali. Ketika alergi mereka akan dioleskan bedak atau minyak, maka saya diolesi tembakau kering (alhasil bau badan akan sama dengan kakek-kakek lansia, walau umur masih balita. hehe).

               Ditinggal kedua orang tua bekerja saat umur masih sangat kecil (18 bulan) membuat saya mungkin masih merindukan saat-saat kecil saya untuk bercengkerama dan dimanja (kadang walau dapat merasakan senang, tepi teman-teman pasti tahu dalam hati kecil saya, kesepian selalu ada dan tak mau pergi). Hanya setahun sekali kedua orang tua saya datang, yaitu waktu lebaran, namun hal itu tidak juga mengobati rasa rindu saya untuk tetap bersama waktu itu (pastinya, hehe).

               Yah mungkin itulah garis besarnya, hehe. Yang pastinya banyak hal berbeda dengan teman-teman pada umumnya :D. Tapi satu nilai yang mungkin dapat diambil hikmahnya :

"Different experience was an amazing experience"


"Cogito Ergo Sum"
Read more ...

Introduce

Hallo, nama saya Philip Anggo Krisbiantoro, mahasiswa aktif jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada angkatan 2011. Saya berdomisili di daerah yang memiliki nuansa topografi yang dapat dibilang indah di mata saya, daerah tersebut merupakan sebuah kota Kecamatan bernama Rongkop, suatu kota bagian dari Kabupaten yang tidak asing lagi nama dan ceritanya, Kabupaten Gunungkidul. Suatu kota penuh lereng dan bukit, pohon dan pepohonan, dimana berbagai makhluk hidup termasuk manusia dapat terus saling hidup dan menghidupi, dan terus bercengkerama dengan indahnya alam yang sesungguhnya. Namun saat ini saya tinggal di rumah sementara (kost) di daerah jalan Kaliurang utara kampus Gadjah Mada untuk tinggal, belajar, merenung, dan menjalankan berbagai aktivitas lain (yang positif tentunya, hehe) untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan dimana segala misteri dunia mimpi yang sebelumnya terpikir akan segera terungkap kenyatannya.

Ketika berkunjung ke daerah Rongkop, maka hanya ada satu jalur dimana teman-teman dapat masuk, dan dengan satu jalur tersebut teman-teman juga dapat keluar dari Rongkop, dengan pengecualian jika teman-teman menginginkan suatu alternatif jalan tikus yang tentunya batu dan kerikil siap menghadang kenyamanan berkendara teman-teman.

Pertama kenapa saya ingin menulis kisah saya sendiri mulai saya kecil hingga saya tumbuh dewasa menjadi saya yang sekarang ini, hal ini karena selain mengikuti trend teman-teman mahasiswa yang mayoritas para pembloger yang mahir dengan tulisan-tulisannya yang bermanfaat tentunya. Saya ingin menulis kisah-kisah hidup saya yang mudah-mudahan dapat menjadi bahan inspirasi bagi para pembaca yang mungkin memiliki kesamaan kisah atau yang sedang membutuhkan suatu motivasi dari cerita orang lain.

Di dalam blog ini saya akan menceritakan bagaimana kehidupan masa lalu saya, mulai dari rutinitas, aktivitas diluar rutinitas, dan lain sebagainya yang saya rasa perlu dituangkan dalam tulisan demi tulisan yang nanti akan segera saya tuliskan. Di dalam tulisan ini saya akan menceritakan kisah-kisah saya secara jujur tanpa ada unsur kebohongan di dalamnya, dimana cerita tersebut sebatas yang saya ingat jika itu menceritakan saya yang dahulu, saat ini, maupun angan-angan saya nanti, karena saya adalah orang yang sangat suka jika diajak berbicara tentang mimpi, hehe.

               Silahkan menikmati segala cerita tentang kehidupan saya, semoga setiap teman-teman yang membaca dapat mengambil hikmah di dalamnya, karena pada dasarnya di dunia ini tidak ada bangku pendidikan yang dapat mengantarkan anda untuk benar-benar siap menghadapi dunia kenyataan. Pendidikan adalah tuntutan, kewajiban anda untuk membuka pintu gerbang menuju dunia kenyataan, tetapi ketika anda memasuki dunia kenyataan maka pengalaman andalah yang menjadi batang kendali dalam memegang roda kapal kehidupan. Pengalaman tidak harus berasal dari diri sendiri, karena nama pengalaman tidak memberikan suatu tuntutan harus berasal dari diri sendiri, maka dari itu galilah setiap pengalaman baik dari diri sendiri maupun dari orang lain untuk membantu anda menemukan sikap bijak menghadapi segala persoalan hidup ini. So, sebelum ada hukum yang menyatakan dan mewajibkan anda untuk tidak memakai makna dari pengalaman orang lain, galilah pengalaman itu sedalam mungkin, dan gunakanlah itu menjadi suatu batang kendali dalam hidupmu. Selamat membaca dan selamat menikmati.


"Cogito Ergo Sum"
Read more ...