15/03/13

Mengagumi Wanita

Mengerti wanita adalah ilmu paling sulit bagi kaum pria yang tidak memiliki pengalaman dalam menjalin relasi dengan wanita, karena tidak dapat dijelaskan secara ilmiah, dan itu saya alami selama saya mengenyam sekolah menengah atas, antara kelas dua sampai kelas 3 SMA. Kebingungan untuk membedakan rasa kagum dengan rasa yang lain amatlah sulit, bahkan kadang kita tidak merasakan dua-duanya.

Ketika rasa kagum itu datang, maka yang kita inginkan hanyalah dapat memandang dia setiap pagi di dalam kelas, dan paling tidak dapat saling sapa, itu sudah lebih dari cukup daripada tidak sama sekali. Keinginan untuk dapat berkomunikasi adalah hal yang akan diinginkan semua orang yang merasa kagum atau rasa lain pada seseorang, dan itu adalah hal tersulit untuk dilakukan, yaitu berkomunikasi dengan menyembunyikan kekaguman itu. Hingga akhirnya ada satu cara efektif untuk dapat berkomunikasi, yaitu mencari berbagai gara-gara yang dapat membuat kita bertengkar, sesuatu hal yang bodoh jika didengar, karena bukan relasi yang baik yang akan didapat, tetapi sebaliknya. Tetapi tunggu dulu, saya bilang hanya ingin berkomunikasi, tidak lebih dari itu. 

Pertengkaran itu memang membuang-buang tenaga dan mungkin membuat orang yang kita kagumi malah risih atau benci kepada kita, apalagi itu wanita, yah tentu saja, itu wajar. Memang bodoh, tetapi saya berpikir, segelap apapun kebencian itu, selalu ada titik putih yang membuat hitam itu tidak sempurna, sebaliknya titik itu akan menjadi suatu pandangan yang luar biasa indahnya ketika dikelilingi oleh gelapnya hitam. Seperti yang dibilang dosen kuantum saya: "Tidak pernah ada yang namanya kegelapan mutlak di dunia ini", maksudnya masih ada sesuatu yang invisible yang sesungguhnya mungkin akan lebih terang dari warna macam-macam cahaya yang dapat kita lihat. Sehingga saya percaya separah apapun cara yang saya lakukan (karena kekurangdewasaan saya) waktu itu, saya malah merasa senang, karena saya melakukan cara yang tidak dilakukan oleh orang lain. 

Jika orang lain mendekati lawan pasangannya dengan berbagai rayuan gombal, itu malah membuat suatu kebohongan dalam "dirinya" dan "kita" akan bertambah besar dan besar, sehingga saya mencoba berkomunikasi dengan orang yang saya kagumi dengan cara lain, yaitu pertengkaran yang tentunya dalam skala kecil-kecilan dan dalam kurun beberapa jam saja. Saya sadar dari situ akan menimbulkan dampak positif, yaitu terbukanya pribadi "dia" yang sesungguhnya, sehingga kita secara langsung akan mengetahui karakter seperti apa dia dan apakah masih pantas untuk menyandang "orang yang kita kagumi", selain itu jika kita memiliki tujuan untuk memiliki hubungan lebih daripada seorang pengagum, maka "cara berbeda" ini dapat memberikan sensasi tersendiri bagi dia dan kita, dan percayalah bahwa kita akan menjadi nama yang akan selalu dikenang diantara beratus pria yang pernah dikenal atau menjalin hubungan khusus dengannya.  

Selama mengaggumi, koreksilah sebarapa pantas dia layak untuk kau kagumi.

"CogitoErgo Sum"

Sabtu, 16 Maret 2013
Kamar Kost 4:48 am 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar