Tetap pukul 6:26 saya melangkahkan kaki keluar pintu kost dengan niat lari pagi di GSP. 30 meter kemudian di jalan di gang Kinanthi agak ke dalam tanpa sengaja saya melihat seorang nenek-nenek berpakaian sederhana mengais sebuah bak ukuran 2x1 yang saya tahu itu adalah bak sampah. Masih pagi sekali saat itu, saya memberikan senyum yang dibalas dengan senyum juga oleh nenek tersebut. Sedangkan di sisi lain, saya melihat jalan yang masih sangat sepi dan pintu-pintu rumah yang masih belum terbuka.
Tidak jauh dari situ ketika sampai di depan cyrcle K juga ada ibu-ibu separuh baya yang mengambil beberapa benda dari dalam tong sampah samping tiang listrik, yang kemudian benda tersebut dimasukkan ke dalam keranjang sepedanya, dan saya melihat keranjang yang hampir penuh bukti sudah lama beliau mengumpulkan barang-barang tersebut.
Hebat, perbedaan yang sungguh luar biasa, karena hanya selang beberapa meter terdapat manusia-manusia yang dapat dengan mudah melewati jarak ratusan kilo mencari tujuannya hanya dalam beberapa jam di atas aspal hitam dengan kendaraannya, tetapi kedua ibu ini hanya beberapa barang dalam beberapa tong sampah.
Setelah keliling GSP beberapa kali, melihat lurusnya Boulevard, GSP, dan Merapi saya masih memikirkan hal tersebut. Kapan perbedaan sosial di Indonesia ini, walau idealistis dapat terselesaikan. Pasti ada jalan, suatu saat nanti.
"Cogito Ergo Sum"
Sabtu, 16 Maret 2013
Kamar Kost 6:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar