Haha, ini dia foto-foto saya dan beberapa teman-teman SMA saya, terkhusus XII-IPA :). Bagaimanapun, mereka ibarat tangga yang membantu menaikkan saya ke pohon mimpi yang tiap malam saya angankan :D. Foto-foto ini saya ambil dari Facebook teman saya :D, dan tanpa seijin beliau -_-, biarin, toh ini juga foto bersama :P.
Logo kebanggan SMA N 1 Rongkop :)
Saat doa bersama :) Dari kiri (atas): Revy, Eny, Nurul, Ima, Hendri, dan Ika.
Dari kiri bawah: Hepi, Nurma, Mbak Erni, Leni, dan Intan :)
Dari kiri bawah: Hepi, Nurma, Mbak Erni, Leni, dan Intan :)
Saat doa bersama :)
Drummer band XII IPA, dia jago banget :D, banyak fansnya :D
Dani dan Didik (sesuatu hal yang saya sesalkan adalah saat kami coret-coret baju SMA -_-), tetapi kami melakukan itu juga karena KETIDAKTAHUAN LHO :)
HAL DI ATAS DILARANG YA :)
HAL DI ATAS DILARANG YA :)
Doa bersama :)
Ima (Suka nge-GJ) :)
XII-IPA (dengan baju coretannya, sangat menyesalkan coret-coretan itu -_-)
Nurul dan Leni :)
Revy, Ima, dan Leni :)
Hepi :)
Senangnya :)
Wuah, pada bergaya semuanya :P
Lulus juga :)
Teman-teman XII-IPA
Makan roti :)
Semua :)
Ada paribahasa: "Air susu dibalas dengan air tuba". Ya, mungkin itu yang tepat saya katakan untuk memberi perumpanaan tentang hubungan saya dahulu dengan baju SMA saya. Baju SMA yang saya pakai adalah baju hasil keringat ibu saya selama beberapa malam, dan telah tiga tahun saya memakai baju tersebut. Baju itu diam, tenang, melindungi dan menjadi teman dan sahabat setia saya dalam belajar, selain itu juga sebagai simbol saya sebagai siswa SMA.
Itulah foto kami yang saya ambil dari facebook seorang teman saya, ada satu hal yang seharusnya tidak dijadikan contoh adalah seragam kami yang kami coret-coret. Entah apa yang saya pikirkan saat itu hingga akhirnya saya mau saja saat teman-teman mencoret baju saya atau jika saya disuruh mencoret baju mereka. Entah, mungkin karena saking senangnya telah lulus, hingga akhirnya kami tidak sempat berpikir ke arah sana. Awalnya saya bangga pulang dengan memakai baju coretan seperti itu, karena saya pikir itu simbol telah lulus dari SMA. Tetapi sekarang, jika saya mengingat hal tersebut, ya Tuhan sangat miris, dan betapa menyesalnya saya ketika menodai baju yang selama tiga tahun menemani saya.
Ada paribahasa: "Air susu dibalas dengan air tuba". Ya, mungkin itu yang tepat saya katakan untuk memberi perumpanaan tentang hubungan saya dahulu dengan baju SMA saya. Baju SMA yang saya pakai adalah baju hasil keringat ibu saya selama beberapa malam, dan telah tiga tahun saya memakai baju tersebut. Baju itu diam, tenang, melindungi dan menjadi teman dan sahabat setia saya dalam belajar, selain itu juga sebagai simbol saya sebagai siswa SMA.
Setelah lulus mungkin baju itu ingin tetap dijaga dan dijadikan kenangan dalam keadaan bersih, tetapi saya, malah mencoret-coret tidak jelas baju itu, sangat menyesal, ya sangat menyesal.
Apakah sebegitu bencinya kita kepada SMA, sehingga baju yang selalu menemani kita, kita nodai putihnya yang menunjukkan identitas siswa SMA sebagai calon penerus masa depan bangsa. Andai saya tahu bahwa coret-coret adalah sesuatu yang buruk, tentu saya sudah menolaknya dari dulu :(. Waktu itu juga tidak tahu ide siapa coret-coret -_-. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, biarlah jadi pengalaman yang tidak boleh diturunkan ke anak cucu :)
Dari foto-foto di atas, dimana saya? Ada kok beberapa :). Tetapi pas doa bersama memang tidak ada :D, hehe, tidak tahu dimana saya, yang saya tahu, saya senang melihat mereka senang, dan tidak perlu saya mengganggu kesenangan mereka :). Terimakasih kepada teman-teman SMA semua yang sudah memberikan pelajaran berharga kepada saya selama 3 tahun masa studi saya di SMA :). Tuhan memberkati kalian semuanya, dan memberikan damai sejahtera di dunia dan di akhirat. Amin :).
"Cogito Ergo Sum"
Kamar Kost
20 April 2013, 10:11 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar