Oleh: Eko Prasetyo (Social Movement Institute)
Materi SGPC#4 Fakultas Hukum UGM
Keyakinan Seorang Penulis:
Mereka yang yakin bahwa mereka sepenuhnya benar biasanya adalah mereka yang mencapai sesuatu (Aldous Huxley).
Mengapa Harus Menulis:
- Menyebarluaskan pandangan yang kita yakini itu sebagai sebuah pesan paling penting
- Menyatakan protes dan ketidaksetujuan atas sebuah sistem, keyakinan, kepercayaan dan kebijakan
- Memberikan harapan, mimpi dan petualangan kepada pembaca untuk keluar dari lorong realitas
- Mengajak dan memprovokasi gagasan kepada pembaca untuk berpikir di luar yang lazim
Kekuatan Menulis:
Ketika kamu bicara, kata-katamu hanya bergaung ke seberang ruangan atau di sepanjang koridor. Tetapi ketika kamu menulis, kata-katamu bergaung sepanjang zaman (Burd Gardner).
Apa yang jadi sumber penulisan?
- Pengalaman yang penuh tantangan, resiko dan mungkin juga paling berkesan
- Pengetahuan yang telah mengalirkan emosi, kesangsian dan gugatan
- Persoalan yang menyentuh kehidupan lebih luas bahkan secara langsung dialami oleh diri penulis
- Imaginasi yang menciptakan sebuah gagasan dan kisah alternatif
Sikap apatis hanya bisa diatasi oleh sikap penuh antusias, dan sikap antusias hanya bisa dibangkitkan oleh dua hal: Pertama, cita-cita yang menyambar imabginasi secepat kilat; kedua, rencana pasti yang dapat dipahami untuk mewujudkan cita-cita itu menjadi kenyataan (Arnold Toynbee).
Apa Yang Jadi Ancaman Kepenulisan?
- Sistem pendidikan yang kurang apresiasif pada gagasan-gagasan alternatif terutama sistem penulisan yang provokatif
- Melesatnya dunia maya yang sehingga memadati kita dengan informasi hingga sukar untuk melakukan refleksi
- Gaya hidup yang miskin pengalaman dan kurang berani ambil resiko membuat tulisan kemudian hanya berkutat pada pameran kata-kata
- Mimimnya semangat untuk bertanya, sangsi dan kritis atas keadaan sehingga situasi sepenuhnya lazim dan diterima
Temuilah Masalah Besar:
Semoga ada cukup awan dalam hidupmu agar kau mendapatkan matahari terbenam yang cantik (Rabecca Gregory).
Jangan takut jadi penulis:
- Biasakan dirimu berhadapan dengan persoalan-persoalan di luar kepentingan dirimu sehingga bisa jadi sumber gagasan
- Ajak pikiranmu untuk berpetualang dalam gagasan-gagasan besar, sehingga kamu tahu apa yang penting untuk dituliskan
- Mulailah menuliskan apa yang kamu alami dan pikirkan dalam bahasa yang kamu mudah mengerti
- Belajarlah untuk percaya bahwa gagasanmu adalah yang terbesar yang telah kamu temukan dan penting kamu sampaikan
Tanamkan Benih Untuk Menulis:
Apabila sebuah kerikil jatuh ke air, segalanya berubah, permukaan air naik dan riak bergerak tanpa henti ke pantai dan ke daratan. Bagi setiap benih pasti ada hasilnya (Kebijaksanaan).
"Cogito Ergo Sum"
Sabtu, 11 Mei 2013
Kamar Kost 3:11 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar