Malam ini saya berada di tempat yang saya tidak pernah membayangkan sebelumnya untuk dapat menginap disini. Hotel Ambarrukmo, ya sekali lagi saya menyombongkan diri. Saya telah terserang virus
Narcissus, ya mungkin.
Pukul 7.30 pagi saya kumpul di UIN bersama mahasiswa dan pelajar lainnya dari seluruh pelosok negeri di Hall UIN Sunan Kalijaga. Para peserta merupakan mereka yang telah lolos papernya, esainya, dan blognya. Ada sekitar 250-an orang (kalau tidak salah).
Setelah pembukaan ada touring ke taman pintar dan BATAN di Babarsari. Dengan bus 4 BIMO kami berganti shift (
dua bus tiap shift) antara Taman Pintar dan BATAN Nuklir. Saya mendapat shift ke Taman Pintar terlebih dahulu,
haha. Di Taman Pintar saya rasanya ya biasa saja, haha, walaupun saya baru pertama kali kesana. Bagi teman-teman yang datang dari kampus luar Jogja bahkan luar pulau jelas merasakan suasana yang berbeda dengan saya,
haha pastinya. Saya jujur adalah seorang penggemar bus besar, sehingga saya senang dapat naik bus nesar :D, terutama karena saya belum pernah menaiki bus BIMO sebelumnya :D
Di Batan Nuklir ada satu hal yang tidak dapat saya lupakan, saya mendapat kesempatan untuk mengenakan alat pengukur radiasi yang hanya dipasangkan kepada dua orang sebagai sampel (dan saya salah satunya, haha senangnya). Disana saya banyak belajar tentang seperti apa itu reaktor nuklir, wujud nyatanya dan cara kerjanya. Oh ya, nama reaktor yang ada di BATAN adalah reaktor KARTINI. Selain dari reaktor KARTINI juga ada beberapa alat aplikasi dari teknologi Nuklir yang digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi manusia, salah satunya di bidang kedokteran yang dipertunjukkan pada kami, tetapi saya lupa alatnya namanya apa, hehe.
Kemudia dari BATAN, bus saya melalui ringroad utara pergi ke hotel Ambarrukmo. Saya gunakan kesempatan itu untuk turun di UIN dan mengembalikan motor Karin yang saya pakai, karena rencana saya mau praktikum, tetapi ternyata pengalaman ini tidak boleh saya tinggalkan begitu saja, dan feedback dari apa yang saya lakukan, saya harus menanggung dari setiap kerepotan saya di akhir haha. Ya, saya mudah-mudahan sudah siap untuk inhal nantinya :D.
Karin menunggu dari jam 1 siang, dia rela menunggu sampai jam 4.30 sore. Saya takut dia marah, tetapi eh ternyata, dia biasa saja, seperti sudah mengerti saya (mungkin sudah biasa dengan saya yang selalu seperti itu, hehe). Terimakasih ya Rin :).
Setelah menjemput Karin di kampus, saya kembali ke kost dan menurunkan barang yang tidak diperlukan (salah satunya jas praktikum :D). Kembali lagi ke hotel dan segera check in, karena hanya ada waktu dua jam untuk dapat check in dan istirahat, dan sebagai akibat saya pulang terlebih dahulu, maka jam istirahat saya terpotong (dan terasa capeknya sesudah itu -_-).
Pukul 6.30 kami ke Ball Room hotel dan makan malam. Makan malamnya, emmm, saya belum pernah makan itu sebelumnya, haha (maklum orang desa), tetapi bahan dasarnya makanan itu saya tahu. Ada menu yang dulu selalu saya makan tiap pagi, yaitu nasi goreng. Nasi goreng ini mengingatkan bagaimana saya dahulu sarapan di tempatnya simbah, nasi goreng tanpa telur atau kecap, haha, intinyanasi goreng yang sangat biasalah :D. Tetapi apapun itu, saat itu makanan nasi goreng yang simbah berikan setiap pagii merupakan makanan yang saya tunggu 12 jam sebelum saya sarapan pagi dan memakan itu :). Terimakasih simbah.
Di saat makan nasi goreng yang didampingi berbagai macam masakan koki secara langsung saya berpikir suatu hal yang sering muncul spontan saat saya memakan makanan yang enak (enak saja ya sebutnya :D). Saya selalu teringat kedua adik saya yang di rumah -_-. Saya bertanya dalam hati, di jam ini saya makan ini, lha kedua adik saya makan apa ya? Apakah sayur kecipir? Jambalan (semacam rebusan sayuran), sayur terong, oseng-oseng tempe, sayur daun pepaya, atau apa ya? Saya menyebut itu karena itulah yang kami makan sehari-hari saat dahulu bersama :D. Saya mohon kepada Tuhan mudah-mudahan mereka suatu saat nanti mereka dapat lebih dari saya ini, jadikan mereka hebat, tetapi tetap dengan sederhana. Amin :).
Kemudian kami mengikuti kuliah yang dibawakan oleh mantan orang penting International Atomic Energy Agency (IAEA), sebuah badan internasional yang tidak ada yang tidak mengenalnya saya rasa :D. Sebelumnya kuliah umum, acara diawali dengan berbagai hiburan yang menarik minat dua ahli luar negeri yang datang dan untuk para tamu, hiburan yang dilakukan merupakan tari tradisional :D. Kuliah umum dalam bahasa Inggris dan dalam waku kurang lebih satu setengah jam plus pertanyaan-pertanyaan dari peserta. Saya sebenarnya mau tanya, tetapi saya tidak terpilih, karena banyak pesertanya yang tanya. Saya mungkin malah beruntung tidak tanya, karena ternyata yang tanta kemampuan bahasa Inggrisnya mumpuni, haha, sedangkan saya hanya sedang-sedang saja, belum native :D.
Malam sudah larut, akhirnya kami pukul 11 boleh kembali ke kamar masing-masing, dan saya menulis ini :D.
Out of the line my day:
Berpikir tentang mereka di jalan, ternyata jika ingin menghilangkan ketimpangan sosial itu sangat sulit. Betapa tidak? Jika membaca tulisan saya di atas, maka dapat dilihat betapa lupanya saya akan keadaan luar ketika saya mendapat kenikmatan. Ya, hal di atas sebenarnya adalah hal yang saya pikirkan tanpa memikirkan dunia di luar segala kemewahan yang ada disini, dunia luar lebih keras dari empuknya karpet di setiap sudut runang dan koridor hotel ini, minuman yang ada lebih keruh daripada air putih disini, dan udara yang ada tentunya tak sedingin disini. Mudah-mudahan saya berarti bagi mereka nanti. Amin :)
Oke siapkan tenaga untuk kegiatan hari kedua :). Terimakasih Tuhan Yesus Kristus :).
"Cogito Ergo Sum"
Kamar 520 Royal Ambarrukmo
11:48 pm