29/08/13

Surprised Day ^_^

Omaigot, ada pentas wayang di depan Auditorium Merapi Fakultas Geografi :O (hati melonjak kagum ingin meloncat terbang segera ke atas panggung :D)

Tapi... wait, saya kan bukan siapa-siapa?

Haha, pasti yang membaca bingung tentang kejadian apa yang belum ada tiga jam saya alami :D

Jadi, saya tadi sehabis melakukan kumpul Manager Artis (nama lain pemandu PASCAL) pukul 6 sore di Hutan Biologi, kemudian forum bubar, dan entah kenapa saya pulangnya rasanya kok seperti ingin lewat MIPA, padahal tanpa perlu muter dari hutan biologi dapat langsung pulang dengan berjalan ke utara dengan menyeberangi selokan Mataram (ya eyalah pasti :D). Ternyata eh ternyata saya melihat tata panggung khas yang saya sangat kenal, apa itu? Apa lagi kalau bukan wayang kulit :D

Perlahan saya dekati dan saya amati dengan seksama, terlihat para penata panggung pentas masih hilir mudik menata tata pakeliran dan gamelan yang terbuat dari kuningan. Wow, hanya itu yang saya ucapkan, karena baru kali ini melihat tata gamelan yang simple tapi elegan, dan baru gamelannya :3

Saya kemudian mendekat ke arah pekerja dan bertanya apakah saya boleh mendekat dan menjepret beberapa wayang, ternyata oleh bapak yang kemudian memperkenalkan diri bernama bapak Jarto. Beliau kemudian sedang menata wayang di kelir sisi kanan, sisi dari para kesatria yang bersisi baik, Amarta, Dwarawati, dan lainnya, yang intinya dalam dunia wayang menjadi tokoh yang berwatak baiklah :D.

Saya mulai menjepret wayang, walau sayang karena saya telat datang, sehingga saya hanya dapat menjepret wayang perempuan, sedangkan para kesatrianya sudah terpasang, dan saya tdak enak jika meminta untuk menurunkan hanya untuk difoto :D. Tetapi bapaknya baik dan menanyakan apakah saya mau foto yang lain, hehe. Seperti mendapat kesempatan, saya meminta Kresna gapit putih untuk diperlihatkan :D, kemudian saya jepret, walau hasilnya agak blur :D

Kemudian saya bergumam sendiri ketika memfoto wayang, dan beliau bertanya pada saya:

Suka wayang mas? Kok kelihatannya hafal sama namanya.

Iya pak, hehe (sambil nyengir kuda, hehe, agak embarrased :D)

Kemudian saya ditanya fakultas mana dan angkatan berapa :D Wah bapak ini juga banyak tahu nih dunia perkuliahan, haha, saya menjawab seadanya kepada bapak Jarto. 

Kemudian kami jagongan ngalor ngidul sambil menata dan saya membantu sambil jepret :p. Kami lebih banyak membicarakan Ki Hadi Sugito yang telah menjadi Maestro dunia pedhalangan nasional dan internasional :D

Kemudian saya menjepret juga beberapa gamelan pelog slendro :D Terbuat dari kuningan beroh :3 Tentu sangat mahal ni :D (Emang punya emak, sehingga mau dijual :V)

Setelah puas, saya berterimakasih dan bersalaman dengan Pak Jarto dan menanyakan namanya :D Sebagai mahasiswa saya telat menanyakan nama :D, karena sudah terlanjur asyik dengan wayangnya :D.

Terimakasih Pak Jarto atas kesempatan yang diberikan dan atas ceritanya :)















 "Cogito Ergo Sum"
 Kamar kost
Kamis, 29 Agustus 2013, 8:21 pm
Read more ...

28/08/13

International Stadium General (ISG) 2013

Nah, ini nih, kesempatan yang saya tunggu-tunggu sejak sebulan yang lalu :D Acara dari mahasiswa Kimia yang menghadirkan pembicara internasional dari empat negara sekaligus, dan semuanya profesor :3. Tapi sayang dua dari empat profesor harus pulang setelah sebelumnya mengikuti beberapa pertemuan dengan dosen Kimia UGM yang mempertemukan mahasiswa terbaiknya di Royal Ambarrukmo. Tinggal dua, ya sudah tidak apa-apa. 

Acara ini sebenarnya digawangi Dr. Yateman, dan diketuai oleh teman saya Elvina sehingga mahasiswa dapat menimba ilmu darinya dan dari pembicara yang dihadirkan :D.

Pembicara pertama Prfo. Yang Kim, Kosin University, South Korea. Beliau membawakan Kimia dasar mungkin :3 Karena rasanya basic banget yang disampaikan, tidak seperti yang saya duga sebelumnya. Tetapi memang, beliau cara penyampaiannya keren dan lucu, sehingga mahasiswa pun dituntut untuk tidak melewatkan satu kata pun dari beliau :D. Dari situ saya juga mengetahui bahwa semua unsur kimia dalam tabel periodik unsur dapat dihafal dengan menggunakan lagu yang lucu :D. Tetapi ada satu hal yang mungkin merupakan key dari Kuliah umum tersebut: "Chemistry is art". Wiuh, serem :D. Beliau berbicara bahwa untuk mensintesis sebuah senyawa atau molekul harus diperlukan suatu orisinalitas dan kreatifitas :D. Karena, sebenarnya banyak molekul yang berbentuk seperti bentuk fisis dari benda-benda terkenal disekitar kita :D.

"Chemical synthesis is like an art, musical composition, and architecture, needs originality and creativity."

Pembicara kedua Prof. Shinya Hayami, Kumamoto University, Japan. Nah ini saya agak kurang bisa mengerti bahasanya -_-. Beliau bahasa inggrisnya ada nada Jepang gitu, jadi banyak yang tidak dong. Hanya satu yang saya tahu, beliau membawakan materi electro cundutivity dan interaksi internal molekul :3. Detailnya? Saya tidak paham :D Tapi banyak teman-teman lain ngangguk-angguk dan bertanya, sedangkan saya, ya hanya melihat mereka :D, lha wong nggak dong :D.

Beberapa moment:








"Cogito Ergo Sum"

Kamar kost
Kamis 29 Agustus 2013, 2:20 am
Read more ...

27 Agustus 2013

Pagi itu saya memulai untuk menyungging wayang, tepatnya Werkudara :D Werkudara gapit putih. Setelah sketsa jadi (no print :P) langsung saya tatah satu demi satu lekukan pada lengkung Mangkaranatanya :D (itu lho gelung pada kepala wayang kulit :)).Rencana asya ingin menggunakan kertas karton duplex, tetapi kok malas keluar, ya sudah saya membeli karton biasa tetapi yang tebal, sekitar 3 milimeter mungkin :D.

Setelah sekitar jam 11 WIB saya ke lobi MILAN untuk membantu membuat properti PASCAL FMIPA UGM, tapi ternyata eh ternyata, sudah selesai semuanya -_-. Y sudah saya hanya membantu bersih-bersih dan ikut penutupan :D.

Sekitar pukul 12 saya diajak Karin untuk menemani adiknya jalan-jalan. Adiknya mengajak ke Kaliurang, buset, jauh nih -_-. Tapi daripada menangis ya sudah saya turutin :D. Disana kami tidak lama dan pulang setelah membeli sate :D.



Kemudian dilanjutkan membeli buku untuk adiknya Karin yang satunya. Kemudian saya juga keliling mencari buku, dan akhirnya jatuh pada pilihan Zero to Hero dan buku pedhalangan, haha, zero to hero? Buku lama tapi kok dibeli? Maklum saya belum membaca :D Dan spesialnya yang membayar Karin :3 Pas diskon dan sangat murah :D



Sampai kost kemudian saya kembali melanjutkan sunggingan saya hingga akhirnya jam 11 malam wayang Werkudara saya siap dan tinggal menunggu pengecatan dan pemasangan tangan serta gapit :D.

Lelah? Ya, lelah, tetapi dalam satu hari saya mampu merangkul tiga nilai positif yang tidak sama :)

"Cogito Ergo Sum"

Kamar kost
Kamis, 29 Agustus 2013
1:55 am
Read more ...

25/08/13

Ayah Pergi dengan Wajah Tenang

Yep. Entah mengapa waktu itu hari rabu tanggal 17 Juli saya seperti ingin pulang kampung dan tidak seperti pada rencana awal saya untuk tetap tinggal di Jogja. Saya pulang dengan naik bus Purwo Widodo sekitar pukul 2.00 siang. Sesampainya dirumah saya disambut keluarga termasuk adik-adik saya. Saya kemudian istirahat dan kemudian ke gereja untuk berlatih bermain keyboard. Hari itu tenang dan seperti tidak ada apa-apa, serasa damai dan bahagia.

Pada pagi harinya saya bangun pagi dengan adik saya Dhaniel dan pergi ke gereja sampai pukul 11-an untuk kembali bermain keyboard. Saya pada waktu itu sedang berusaha memainkan dentingan piano klasik dari A7X Warmness in the Soul. Saya pada waktu itu denga adik saya tidak ada firasat apa-apa, dan sekana tetap tenang dan damai. Hingga akhirnya pada pukul 11 siang (kurang lebih), pakde Supiyo datang ke rumah saya dan memanggil saya. Beliau datang ditemani calon menantunya. Saat itu baru perasaan tidak enak mulai muncul, tetapi saya tidak menduga akan apa yang terjadi selanjutnya.

"Bapakmu kari 10 menit" (ayahmu tinggal sepuluh menit).

"Deg"

Suara itu benar-benar ada, jantung yang tersentak karena kaget dan shock. Saat itu saya hanya diam, tidak mampu bergerak dan tidak mendengarkan apa yang terjadi lagi, setelah beberapa menit baru saya sadar, Bapak saya telah tidak ada.

Keadaan kemudian berubah menjadi histeris, tetangga pada berdatangan dan entah saya lemas dan digotong mas Puji untuk tiduran. Tidak ada yang tidak mengeluarkan air mata saat itu. Banyak kata-kata belas kasihan muncul disana, bagaimana tidak, selama ini semua tahu keadaan saya dan keluarga dan tiba-tiba saja...

Kemudian adik saya dijemput dari SMA. Adik saya seperti kesurupan karenanya.

Entah kemudian apa yang terjadi selanjutnya, saya takut untuk mengingat kejadian itu. Kemudian kami mulai mencoba tabah dan dengan didukung tetangga saya mulai menenangkan adik-adik saya dan keluarga saya. Saya hanya tidak sanggup bertemu dengan belia (alm) untuk yang terakhir, dan bagaimana nanti Ibu saya. Karena Ibu saya masih di Jakarta bekerja.

Hingga akhirnya kami sekeluarga menunggu kedatangan jenazah pagi hari. Semalam sebeum itu seperti tidak bisa tidur saya dan pikiran menerawang kedepan tidak jelas, kadang kosong, kadang berisi, tetapi tidak tahu apa itu.

Pagi hari kedatangan alm disambut histeris dan tegang, saya memilih menjauh dari kerumunan dan membawa adik saya paling kecil di samping rumah, sengaja agar adik saya tidak takut.

Kemudian saya disuruh menenagkan Ibu saya yang lemas, saya pun berusaha menenangkan dan dengan dibantu tetangga akhirnya Ibu tenang, walaupun mata tertutup.

Waktu itu saya sedih tetapi berusaha untuk tidak menangis, dan saya terhibur dengan kedatanga teman-teman SMA dan Kampus, sungguh mereka sangat baik.

Hingga pemakaman teman wanita saya datang dengan teman-teman Kimia. 

Beliau (ayah saya), bagi saya adalah SuperHero yang sewaktu saya kecil memanggul saya, mengajari membuat mainan dari kayu, mengajari mencari rumput di ladang, mencari kayu, dan mengajari saya bahwa dunia ini tidak terlalu sempit untuk melakukan hal yang kita sukai. Tetapi hal yang paling berkesan pada diri saya sampai saat ini adalah beliau mau bekerja kasar hanya untuk saya dan adik-adik saya. Masih teringat saya datang ke tempat kerja beliau ketika kehabisan uang, dengan pakaian khas motif semen beliau tersenyum lebar dan bercanda. Saya ingat, ya saya ingat. Berjalan mencari uang untuk masuk kuliah, mendaki gunung turun gunung, ya saya ingat saat itu. Bagaimana beliau selalu mendengarkan Ki Hadi Sugito tiap malam selasa dan jum'at serta minggu, saya ingat. Radio pertama yang dibeli, saya ingat. Saya ingat. 

Saat terakhir melihat beliau, beliau terlihat tenang, seperti tidak ada beban. Maafkan aku Bapak, jika terakhir kali saya berbicara dengan njenengan adalah saya mematikan telepon dari njenengan. Maaf jika terakhir kali adalah sebuah adu pendapat yang tidak mengenakkan. Maaf. Saya terlalu sok tahu dan kurang menghargai pendapat njenengan, maaf. Tetapi tutur waler saking njenengan tansah kula uri-uri. Everything what happen, you're my Hero.

"Cogito Ergo Sum"
Read more ...